Jakarta, CNN Indonesia --
Banyak orang berupaya menjaga berat badan dengan diet alias olahraga, namun seringkali lupa bahwa metabolisme tubuh juga berkedudukan besar dalam proses tersebut.
Metabolisme nan lambat membikin tubuh membakar kalori lebih sedikit, menyulitkan penurunan berat badan, apalagi ketika asupan makanan sudah dikurangi.
Beberapa aspek nan memengaruhi kecepatan metabolisme memang tak bisa diubah, seperti usia dan jenis kelamin. Namun, ada banyak perihal nan bisa dikendalikan untuk menjaga agar metabolisme tetap optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari justru diam-diam menjadi penghambat metabolisme Anda.
Berikut tujuh kebiasaan umum nan tanpa disadari bisa merusak metabolisme tubuh, melansir Eat This Not That.
1. Terlalu lama scrolling gadget
Berselancar di ponsel pada malam hari tak hanya bikin Anda susah tidur, tapi juga mengganggu ritme sirkadian namalain jam biologis tubuh.
Cahaya biru dari layar ponsel alias komputer bisa menekan produksi melatonin, hormon krusial untuk tidur berkualitas.
Paparan sinar buatan di malam hari juga bisa meningkatkan akibat resistensi insulin, aspek nan berangkaian langsung dengan melambatnya metabolisme.
Untuk mencegah perihal ini, disarankan agar berakhir menatap layar setelah mentari terbenam, alias gunakan kacamata penyaring sinar biru.
2. Kualitas tidur nan buruk
Ilustrasi. Kualitas tidur nan jelek bisa memperlambat metabolisme. (istockphoto/Adene Sanchez)
Kualitas tidur jauh lebih krusial daripada kuantitas. Satu malam tidur jelek saja sudah cukup untuk mengacaukan hormon lapar dan sensitivitas insulin.
Tidur dalam suhu ruangan nan sejuk, menghindari makanan berat dan olahraga berat sebelum tidur, serta menjauh dari sinar buatan bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Jika memungkinkan, pantau pola tidur menggunakan perangkat pencari tidur.
3. Kurang asupan protein
Kurangnya protein dalam menu harian dapat memperlambat proses metabolisme tubuh. Protein membantu membentuk dan memelihara jaringan otot, mempercepat pemulihan setelah olahraga, dan membikin Anda kenyang lebih lama.
Anda disarankan minimal mengonsumsi satu gram protein hewani berbobot per pon berat badan ideal per hari. Opsi terbaik termasuk daging sapi nan diberi pakan rumput, makanan laut rendah merkuri, telur dari ayam bebas kandang, dan produk susu nan berasal dari hewan jika Anda toleran terhadap laktosa.
4. Diet keto nan terlalu lama
Meski efektif menurunkan berat badan dalam jangka pendek, menerapkan diet keto terlalu lama bisa menjadi bumerang. Asupan karbohidrat nan terlalu rendah dalam waktu lama bisa menurunkan hormon tiroid nan mengatur metabolisme.
Solusinya adalah menerapkan pola cyclical ketogenic diet alias keto siklik. Artinya, sesekali konsumsi karbohidrat berbobot seperti nasi putih, buah rendah fruktosa, alias madu mentah. Strategi ini menjaga hormon tetap seimbang tanpa mengorbankan metabolisme.
5. Konsumsi alkohol
Alkohol, meski hanya sedikit, tetap membebani metabolisme tubuh. Saat hati sibuk memproses alkohol, fungsinya dalam mengelola lemak dan gula jadi terganggu. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dan akibat penyakit hati berlemak.
6. Minum kopi nan terkontaminasi jamur
Ilustrasi. Minum kopi berjamur, salah satu kebiasaan nan memperlambat metabolisme. (iStockphoto)
Banyak kopi di pasaran rupanya mengandung mikotoksin, racun jamur nan terbentuk selama proses penyimpanan. Mikotoksin sangat berbisa bagi hati dan ginjal, serta bisa mengganggu hormon tubuh.
Jika Anda fans kopi, pilih merek nan telah diuji bebas mikotoksin. Kopi nan bersih dan berbobot bukan hanya aman, tapi juga mendukung kegunaan metabolisme tubuh secara optimal.
7. Salah jenis olahraga
Tak semua olahraga baik untuk metabolisme. Latihan kardio intensitas sedang nan dilakukan dalam lama panjang justru membakar jaringan otot.
Otot merupakan jaringan nan sangat aktif secara metabolik. Kehilangan otot berfaedah menurunkan keahlian tubuh membakar kalori saat istirahat.
Coba kardio panjang dengan latihan interval intensitas tinggi (HIIT) dan angkat beban beberapa kali seminggu. HIIT tak hanya efisien, tapi juga meningkatkan metabolisme selama berjam-jam setelah latihan.
(tis/asr)
[Gambas:Video CNN]