Anggota Tni Tembak Polisi Lampung Didakwa Pasal Berlapis

Jakarta, CNN Indonesia --

Oditur mendakwa seorang personil TNI Kopka Basarsyah yang menjadi terdakwa penembakan terhadap tiga personil polisi saat menggerebek letak gambling sabung ayam di Way Kanan, Lampung, dengan tiga pasal berlapis.

Kopka Basarsyah datang mendengarkan pembacaan surat dakwaan dalam persidangan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Rabu (11/6).

Oditur Zarkasih dari Otmil I-05 Palembang mendakwa Basarsyah dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider pasal 338 tentang pembunuhan biasa.

Kemudian, Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api dan Senjata Tajam secara ilegal, serta Pasal 303 KUHP tentang Tindak Pidana Perjudian.

Oditur mengusulkan 31 orang saksi nan bisa dihadirkan dalam sidang ini.

Pendamping norma Basarsyah tidak keberatan dengan dakwaan nan dibacakan, serta tidak mengusulkan eksepsi.

Majelis pengadil akhirnya menutup persidangan tersebut dan bakal menggelar sidang pemeriksaan saksi-saksi dalam perkara tersebut pada Senin (16/6).

Setelah persidangan tersebut, Pengadilan Militer I-04 Palembang kembali melanjutkan sidang pembacaan dakwaan terhadap terdakwa lainnya dalam perkara tersebut Peltu Yun Heri Lubis.

Tiga polisi meninggal bumi usai ditembak personil TNI saat menggerebek sabung ayam di Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3) sekitar pukul 16.50 WIB.

Ketiga polisi itu adalah Kapolsek Negara Batin Way Kanan AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto dan Briptu Anumerta M. Ghalib Surya Nanta.

Dua personil TNI ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan berujung kematian tiga polisi tersebut ialah Kopda Basarsyah dan Peltu Lubis.

(fra/antara/fra)

[Gambas:Video CNN]