As Berlakukan Tarif Baru 1 Agustus, Ada Yang Kena 70 Persen

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat bakal memberlakukan tarif jual beli baru per 1 Agustus 2025. Keputusan ini bakal bertindak jika para mitra jual beli mereka, seperti Taiwan hingga Uni Eropa tidak mencapai kesepakatan dengan Washington.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan tarif tersebut bakal kembali ke tingkat tertinggi, seperti nan diumumkan Presiden Donald Trump.

"Saya mungkin bakal mulai memberlakukannya pada 1 Agustus. Itu cukup awal," kata Besset, melansir AFP, Minggu (6/7).

Trump telah menandatangani 12 surat untuk menunjukkan negara-negara tentang kenaikan tarif. Surat tersebut rencananya bakal dikirimkan mulai Senin (7/7).

Sejumlah negara berupaya mencapai kesepakatan nan dapat membantu mereka menghindari tarif nan lebih tinggi tersebut.

Sampai saat ini, pemerintahan Trump telah mengumumkan kesepakatan dengan Inggris dan Vietnam. Sementara itu, Washington dan Beijing sepakat untuk sementara menurunkan tarif nan sangat tinggi pada produk masing-masing.

Bessent mengatakan bahwa pemerintahan tersebut sudah dekat dengan beberapa kesepakatan.

"Saya memperkirakan bakal ada beberapa pengumuman besar dalam beberapa hari ke depan," katanya.

Namun, dia tidak mau menyebut negara mana nan dimaksud. Ia menambahkan dirinya tidak mau membiarkan negara tersebut lepas dari tanggung jawab.

Bessent membantah bahwa pemerintahan menggunakan ancaman daripada negosiasi. Ia juga menepis dugaan bahwa Trump menetapkan pemisah waktu baru per tanggal 1 Agustus.

"Ini bukan pemisah waktu baru. Kami mengatakan, inilah saatnya perihal ini terjadi. Jika Anda mau mempercepat prosesnya, silakan. Jika Anda mau kembali ke tarif lama, itu pilihan Anda," katanya.

Sebelumnya, Trump memberikan bocoran kepada wartawan soal serangan jual beli nan bakal dia lancarkan kepada sejumlah negara.

Bocoran mengenai tarif jual beli nan dia bakal berlakukan. Bocoran dia berikan jelang 9 Juli, alias pemisah akhir waktu tiga bulan nan dia berikan kepada lebih dari 100 negara untuk berkompromi dengan AS agar terhindar dari serangan tarif tinggi nan dia bakal berlakukan.

Trump mengatakan besaran tarif impor nan bakal dia berlakukan di kisaran 10 persen sampai 70 persen.

(dmi/dmi)