CNN Indonesia
Rabu, 11 Jun 2025 18:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Arief Anshory Yusuf mengusulkan garis kemiskinan Indonesia dinaikkan menjadi Rp765 ribu per orang per bulan.
Arief mengatakan garis kemiskinan Indonesia sudah terlalu lama tidak diperbarui. Menurutnya, garis kemiskinan Indonesia di nomor Rp595 ribu saat ini terlalu rendah.
"Menurut saya, idealnya, itu minimal jangan lebih rendah dari standar lower middle income. Standar lower middle income kan Rp765 ribu," ujar Arief saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (11/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Bank Dunia juga sudah meningkatkan periode pemisah kemiskinan ekstrem menjadi US$3 per hari per orang. Artinya, garis kemiskinan ekstrem bumi sekitar Rp546 ribu per orang per bulan.
Arief menyampaikan nomor itu diambil dari rata-rata garis kemiskinan 23 negara di dunia. Dia mengatakan nomor garis kemiskinan Indonesia nyaris sama dengan negara-negara termiskin jika tidak direvisi.
Ia mengatakan memang meningkatkan garis kemiskinan tidak mudah lantaran ada potensi politisasi. Jika garis kemiskinan dinaikkan ke Rp750 ribu per bulan, dia memprediksi nomor kemiskinan naik hingga 20 persen.
Meski demikian, langkah itu tetap kudu diambil. Dia beranggapan garis kemiskinan nan terlalu rendah tidak mencerminkan kondisi nyata di masyarakat.
Angka kemiskinan bakal terlihat semakin rendah secara statistik. Namun, kenyataannya tetap banyak masyarakat nan tidak mampu.
"Misalnya, nan miskin 7-8 persen. Mana? Coba cek info tunggakan BPJS Kesehatan, itu hidup-mati loh, setahu saya 50 persen menunggak. Itu hanya Rp20 ribuan, tapi orang enggak bisa bayar, miskin enggak?" ucapnya.
"Lalu nomor malnutrisi tetap tinggi, 220 ribuan. Jadi menurut saya 8 persen itu tetap terlalu rendah," ucap Arief.
Arief mengatakan kajian meningkatkan garis kemiskinan Indonesia sedang dilakukan pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS). Dia berbicara hasilnya bakal diumumkan tahun ini.
"Ini momentum ya, praktiknya lebih baik di tahun pertama pemerintahan baru. Karena jika sudah di tengah pemerintahan, risikonya menjadi lebih besar lantaran takutnya pemerintahan itu bakal di-judge menambah kemiskinan," ujar Arief.
[Gambas:Video CNN]
(dhf/sfr)