CNN Indonesia
Rabu, 11 Jun 2025 13:28 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komisi I DPR, Oleh Soleh meminta rencana TNI AD untuk merekrut 24 ribu prajurit level tamtama untuk membentuk batalyon teritorial dikaji ulang.
Oleh mengingatkan agar rencana tersebut tidak berkarakter reaktif apalagi hanya seremonial. Menurut dia, penambahan jumlah personel TNI dalam skala besar merupakan kebijakan strategis nan memerlukan perencanaan menyeluruh, terutama anggaran.
"Saya mengingatkan agar rencana ini tidak berkarakter reaktif alias seremonial, melainkan betul-betul berasas kajian strategis nan mempertimbangkan situasi geopolitik, postur pertahanan, serta efisiensi anggaran negara," kata Oleh dalam keterangannya, Rabu (11/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, kata dia, pembentukan batalyon teritorial juga kudu mempunyai dasar kebutuhan nan jelas. Oleh meminta agar keberadaannya kelak tidak tumpang tindih dengan kegunaan satuan lain, seperti Komando Distrik Militer (Kodim) dan Komando Rayon Militer (Koramil).
Oleh mendorong TNI terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, maupun Kementerian Keuangan mengenai rencana rekrutmen. Menurut dia, rencana itu kudu tetap sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dan prinsip good governance.
"Jangan sampai kita membikin struktur baru tanpa pertimbangan atas efektivitas satuan nan sudah ada. Ini bisa menimbulkan pemborosan sumber daya manusia dan anggaran," kata dia.
Komisi I DPR, lanjut Oleh, bakal terus mengawasi perkembangan rencana tersebut serta mendorong uji kepantasan dan kebutuhan (feasibility study) sebelum kebijakan ini diimplementasikan.
Pihaknya bakal membahas rencana pembentukan batalyon teritorial pembangunan dan rekrutmen 24 ribu prajurit itu berbareng Panglima TNI.
"Kita dukung penguatan TNI, tapi kudu berasas kebutuhan objektif dan perencanaan nan tepat. Ini soal masa depan pertahanan negara," ujar politikus PKB itu.
TNI AD berencana merekrut 24 ribu prajurit tamtama pada tahun ini sejalan dengan rencana pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan nan tersebar di seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan pihaknya sudah mempunyai perencanaan nan jelas dalam merekrut prajurit tamtama ini. Menurut dia, animo generasi muda untuk menjadi prajurit TNI AD justru terus meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.
"Hal ini tercermin dari info pendaftaran Calon Tamtama TNI AD tahun 2025 nan mencapai 107.365 orang, dengan jumlah calon tervalidasi sebanyak 38.835 orang," kata Wahyu saat dikonfirmasi, Selasa (10/6).
(thr/isn)
[Gambas:Video CNN]