Slot gampangJP Slot gacor hari ini manut88 link alternatif manut88 login manut88 link login manut88 manut88 link manut88 alternatif Live chat live chat slot manut88 slot manut88 app manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 login Andre dapat skin legend mahjong ways 2 main gates olympus saat istirahat dapat perkalian merah modal pinjam seratus irwat dapatkan maxwin

Fakta-fakta Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis Di Jabar

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan siswa mengalami keracunan usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah wilayah Jawa Barat.

Kasus keracunan massal ini menimbulkan kekhawatiran lantaran terjadi dalam waktu nan tidak berselang lama.

Rentetan kasus keracunan massal siswa ini diduga terjadi lantaran makanan nan disediakan lama dan mengandung bakteri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kasus keracunan di Jabar tersebut. Berikut fakta-fakta dalam kasus keracunan siswa di Jabar:

Ada temuan kuman di wadah MBG Cianjur

Sekitar 21 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Cianjur, Jawa Barat mengalami indikasi pusing, mual, dan muntah setelah menyantap makanan MBG nan disediakan di sekolah pada Senin (21/4).

Sebagian besar siswa dirawat di rumah dan puskesmas, sementara lainnya dilarikan ke RSUD Cianjur dan RS Bhayangkara.

Kepala Dinkes Cianjur, Frida Laila Yahya, menyebut pihaknya langsung mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium guna mengetahui penyebab pasti.

"Kami bakal mengambil sampel makanan alias sisa makanan guna memastikan penyebab keracunan nan menimpa puluhan siswa MAN 1 Cianjur," katanya mengutip Antara, Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/4).

Dalam penyelidikan, polisi menemukan tiga jenis kuman dalam wadah makanan, ialah Staphylococcus sp., Escherichia coli, dan Salmonella sp.

Meski demikian, penyebab pasti keracunan tetap ditelusuri lebih lanjut. Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Ratusan siswa di Bandung sakit santap MBG

Ratusan siswa SMP Negeri 35 Bandung mengalami indikasi keracunan setelah menyantap makan siang MBG.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, menyatakan indikasi muncul antara 30 menit hingga delapan jam setelah makan. Gejala nan dilaporkan antara lain diare, muntah, pusing, dan demam.

"Jumlah korban menurut keterangan wali kelas, sementara yg terdata baru 20 kelas dari 30 kelas SMPN 35 Bandung dengan nan sakit 342 orang," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (1/5).

Dinkes Bandung telah menurunkan tim investigasi dan berkoordinasi dengan dapur penyedia MBG untuk melakukan pemeriksaan mendalam, termasuk pengambilan sampel makanan dan pengecekan dapur oleh tim kesehatan lingkungan.

Keracunan sayur labu di Rajapolah Tasikmalaya

Puluhan siswa dari TK, SD, dan SMP di Kecamatan Rajapolah, Tasikmalaya, mengalami indikasi keracunan seperti diare, muntah, dan mual.

Mereka mulai berdatangan ke Puskesmas Rajapolah sejak Kamis siang (1/5). Sebanyak 24 siswa menjalani pemeriksaan, delapan diantaranya kudu dirawat inap, dan satu siswa dirujuk ke rumah sakit.

Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri, menyebut sebagian besar siswa mengeluhkan sakit perut, lemas, dan diare.

Seorang wali siswa mengungkapkan anaknya mengalami diare parah setelah menghabiskan menu sayur labu nan disajikan dalam MBG.

"Total hari ini ada 24 orang, nan dirawat ada 8 orang dan 1 orang dirujuk ke RS lantaran permintaan family pasien," kata Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri, dikutip dari detikcom.

Pihak kepolisian dari Polres Tasikmalaya Kota diketahui telah meminta keterangan dari para siswa dan mengamankan sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut.


Keracunan di wilayah lain

Bombana, Sulawesi Tenggara

Kasus serupa terjadi di SD Negeri 33 Kasipute, Kabupaten Bombana. Puluhan siswa dilaporkan mengalami muntah-muntah setelah menyantap makanan MBG. Polisi turun tangan untuk menyelidiki dugaan keracunan, meski hingga sekarang belum ada hasil investigasi nan dirilis secara resmi.

Kepala Dinas Kesehatan Bombana Darwis mengatakan program MBG di Kabupaten Bombana telah melangkah selama tiga hari di tiga sekolah dasar dengan jumlah makanan untuk 1.043 orang

"Ini hari ketiga, anak-anak ada nan muntah lantaran busuk itu ayamnya, maka kami ambil sampelnya, besok saya kirim ke BPOM," kata Darwis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/4).

Darwis menyebut keracunan massal berasal dari kualitas ayam nan sudah busuk terdapat dalam menu MBG tersebut dan telah diambil sampelnya oleh Dinkes untuk diperiksa lebih lanjut.

Ia juga mempertanyakan gimana sistem penyiapan MBG hingga mengakibatkan siswa di SDN 33 Kasipute mengalami keracunan.

"Ini nan kami beri perhatian kepada pemenang tender ini, kenapa bisa begini prosesnya. Karena mereka rekrut sendiri tenaga gizinya, tenaga pengelolanya, kami tidak ada di situ (Dinas Kesehatan). Hanya Dinas Kesehatan beri sosialisasi standar-standar nan kudu dilakukan rekanan itu," katanya.


Karanganyar, Jawa Tengah

Kasus keracunan juga terjadi di SD Wonorejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kepala sekolah, Damiyati (56), dan dua siswanya mengalami indikasi sakit perut dan diare setelah mengonsumsi menu MBG nan dibagikan pada Rabu, (24/4).

Menurut Damiyati, menu nan disajikan saat itu terdiri dari ayam, soto, dan susu. Ia sendiri mencicipi hidangan tersebut lantaran pembimbing penanggung jawab tengah berpuasa. Meski awalnya tidak mencurigai apapun, dia kemudian menyadari daging ayam nan dikonsumsi terasa tawar dan kuah soto tercium aroma asam.

Beberapa siswa mengeluhkan aroma tak sedap dari lauk nan disajikan, dan sekitar pukul 11.00 WIB dua siswa mulai mengalami sakit perut.

Mereka langsung dibawa ke akomodasi kesehatan untuk penanganan. Damiyati sendiri baru merasakan indikasi keracunan pada awal hari, dengan gelombang buang air besar hingga lima kali sebelum akhirnya mendapat pengobatan.

Pihak sekolah melaporkan kejadian tersebut ke Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG), dan diketahui bahwa daging ayam dimasak sejak malam sebelumnya, sementara kuah soto baru dimasak pagi hari. Diduga, kuah menjadi lama lantaran dibungkus dalam kondisi panas.

Ketua DPR Puan Maharani menekankan perlunya peningkatan pengawasan terhadap kualitas makanan, kebersihan penyajian, hingga proses distribusi. Ia juga menyuarakan pentingnya peran Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menjaga standar mutu.

"Kami di DPR bakal terus melakukan pengawalan agar Pemerintah melakukan evaluasi, sehingga nantinya program MBG betul-betul berfaedah bagi masyarakat terutama untuk anak-anak sehingga dapat bertumbuh sebagai SDM unggul," kata Puan dalam keterangannya, Kamis (24/4).

(fra/wis)

[Gambas:Video CNN]