Jakarta, CNN Indonesia --
Pangeran Harry dan Meghan Markle disebut mesti melakukan lay off alias pengurangan pada staf mereka dalam rangka efisiensi. Staf nan terdampak disebut adalah instansi komunikasi dan yayasan mereka, Archewell Foundation.
Page Six menyebut pengurangan staf itu menambah panjang pegawai nan cabut dari Harry dan Meghan lantaran tidak betah. Kini, pegawai mereka nan cabut dan kena pangkas sejak 2020 sudah berjumlah setidaknya 25 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan Page Six pada Sabtu (5/7), efisiensi ini disebabkan oleh beragam faktor. Salah satunya adalah keputusan Netflix untuk mengubah patokan perjanjian terhadap pasangan Sussex.
Netflix sebelumnya disebut punya kesepakatan dengan the Sussexes sebesar US$100 juta nan kemudian sudah diwujudkan dengan beberapa program, seperti dokumenter Harry & Meghan dan aktivitas masak-masak With Love Meghan nan jadi pembahasan.
Namun program lainnya kurang mendapat perhatian publik, seperti Heart of Invictus dan Polo. Maka dari itu, perusahaan streaming tersebut sekarang memilih untuk memperpanjang perjanjian berasas konten, bukan lagi gelondongan seperti semua.
Dengan sistem tersebut, nan memungkinkan Netflix bakal meninjau lebih dulu, membikin perusahaan tersebut bisa bayar pasangan ini lebih murah.
Page Six menyebut perubahan itu menjadi bahan pusing baru bagi Harry dan Meghan nan mempunyai pengeluaran begitu besar, mulai dari biaya dan pajak rumah sampai ratusan ribu hingga jutaan dolar, perjalanan dinas ala-ala, dan penghasilan pegawai.
Sejauh ini, Harry dan Meghan sudah melepas staf nan pekerja keras, wakil sekretaris pers di Los Angeles, kepala komunikasi wilayah Eropa untuk pasangan tersebut, kepala komunikasi Archewell, manajer sosial dan asisten pribadi Meghan.
Dengan situasi tersebut, seorang master industri menilai bakal lebih murah menyewa agensi public relation dibanding punya staf sendiri secara penuh.
Lanjut ke sebelah...
[Gambas:Video CNN]