Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan () diproyeksi bergerak mixed pada perdagangan Senin (5/5).
Founder WH-Project William Hartanto mengatakan saat ini pelaku pasar mungkin mulai merasa bingung lantaran posisi IHSG sedang berada di titik resistance trend line. Menurutnya, ini membikin IHSG terlihat seperti belum betul-betul keluar dari tren penurunan nan sudah terjadi sejak November 2024.
Namun, lanjut William, jika dilihat dari level teknikalnya, sebenarnya IHSG sudah mulai menunjukkan tanda-tanda reversal sejak sukses menembus level 6.800.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sisi lain, ada kejadian musiman nan dikenal dengan istilah 'Sell in May', di mana banyak penanammodal condong menjual saham di bulan Mei. Hal ini bisa menyebabkan IHSG melemah di awal bulan, dan ini perihal nan normal lantaran sudah jadi pola tahunan nan banyak disadari oleh pelaku pasar," ujar William dalam riset hariannya.
Dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 6.774 dan resistance 6.947.
Ia pun merekomendasikan sejumlah saham, ialah INDF, SILO, UNTR, dan ULTJ.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG ditutup sedikit di bawah level krusial 6818, tapi tetap punya kesempatan untuk lanjut naik minggu ini.
"Syaratnya, jangan sampai turun melewati pemisah support di 6.708," ujar Ivan dalam riset hariannya.
Dia pun memprediksi IHSG bergerak di level support 6.708, 6.640, 6.585 dan 6.486, dan resistance 6.818, 6.908, dan 7.041 hari ini. Ivan pun merekomendasikan sejumlah saham, ialah ASII, BBTN, BMRI, BRPT, dan UNTR.
IHSG ditutup di level 6.815 pada Jumat (2/5) sore. Indeks saham menguat 48,93 poin alias naik 0,72 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, penanammodal melakukan transaksi sebesar Rp11,87 triliun dengan jumlah saham nan diperdagangkan sebanyak 20,12 miliar saham.
Pada penutupan terakhir, 315 saham menguat, 306 terkoreksi, dan 187 lainnya stagnan.
[Gambas:Video CNN]
(del/agt)