CNN Indonesia
Sabtu, 03 Mei 2025 15:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Gizi Nasional (BGN) bakal memperketat prosedur pengedaran makanan untuk mencegah kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) berulang.
"Sebagai langkah korektif dan preventif, BGN juga segera melakukan pengetatan terhadap prosedur pengedaran makanan. Pertama, ialah pada protokol keamanan saat proses pengantaran dari dapur ke sekolah," kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (3/5), melansir Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prosedur pengetatan kedua, lanjutnya, pembatasan waktu maksimum pengantaran untuk menjaga kualitas makanan. Ketiga, memperketat sistem pengedaran di sekolah, termasuk penyimpanan dan penyerahan kepada siswa.
Keempat, menetapkan pemisah toleransi waktu antara makanan diterima dan kudu segera dikonsumsi. Kelima, menetapkan tanggungjawab uji organoleptik (tampilan, aroma, rasa, dan tekstur) terhadap makanan sebelum dibagikan.
Kasus keracunan MBG kembali terjadi di Kota Bandung dan Tasikmalaya. Di Kota Bandung, sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 mengalami indikasi keracunan makanan setelah menyantap MBG pada Selasa (29/4).
Sedangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya telah melakukan penanganan terhadap 25 pelajar SD dan SMP diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan nan dibagikan dari sekolah.
Dadan meminta masyarakat menunggu hasil investigasi resmi dari BGN. Informasi lebih lanjut dan perkembangan kasus bakal disampaikan melalui kanal komunikasi resmi BGN.
"Kami memahami kekhawatiran nan muncul di tengah masyarakat. Untuk itu kami mengimbau seluruh pihak agar tetap tenang dan menunggu hasil resmi investigasi. BGN bakal terus menyampaikan info secara terbuka dan bertanggung jawab," tutur Dadan.
(asr/asr)