Jakarta, CNN Indonesia --
Mengundurkan diri alias resign dari pekerjaan merupakan keputusan besar nan kudu dipertimbangkan dengan matang.
Agar tetap bisa menjaga hubungan baik dengan perusahaan, krusial untuk memberikan argumen resign yang baik dan masuk akal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memberikan argumen nan jelas, Anda juga kudu memberitahukan kepada pemimpin alias perusahaan sekitar satu bulan sebelumnya agar transisi pekerjaan melangkah lancar.
Sebab, perihal ini juga krusial menunjukkan sikap ahli dan bertanggung jawab.
Dirangkum dari beragam sumber, berikut kumpulan argumen resign nan baik dan masuk logika nan bisa dijadikan referensi.
1. Mencari tantangan baru
Jika Anda merasa telah mencapai pemisah perkembangan di tempat kerja saat ini, mencari tantangan baru bisa menjadi argumen nan baik. Anda dapat mengatakan:
"Saya mau mengembangkan keahlian saya lebih jauh dan mencari kesempatan baru nan lebih sesuai dengan tujuan pekerjaan saya."
2. Pendidikan dan pengembangan diri
Apabila berencana untuk melanjutkan pendidikan alias mengambil training tambahan, ini bisa menjadi argumen nan kuat untuk resign:
"Saya mau konsentrasi pada pendidikan saya agar dapat meningkatkan kompetensi di bagian nan saya minati."
3. Kesehatan dan keseimbangan hidup
Jika pekerjaan saat ini berakibat negatif pada kesehatan bentuk alias mental Anda, maka dapat menjelaskannya dengan sopan seperti berikut:
"Saya perlu mengutamakan kesehatan dan mencari pekerjaan dengan keseimbangan kerja dan kehidupan nan lebih baik."
4. Pindah domisili
Apabila kondisinya kudu pindah ke kota lain lantaran argumen family alias pribadi, perihal ini bisa menjadi argumen nan masuk akal:
"Saya bakal pindah ke kota lain berbareng family sehingga perlu mencari kesempatan kerja nan lebih dekat dengan letak baru."
5. Kesempatan pekerjaan nan lebih baik
Mungkin Anda mendapat tawaran pekerjaan dengan posisi alias penghasilan nan lebih baik, argumen berikut bisa digunakan dan disampaikan dengan profesional:
"Saya telah menerima tawaran nan lebih sesuai dengan rencana pekerjaan jangka panjang saya."
6. Perubahan dalam perusahaan
Kadang-kadang, perubahan manajemen alias restrukturisasi perusahaan dapat menjadi argumen untuk resign, berikut argumen nan bisa digunakan:
"Dengan adanya perubahan dalam perusahaan, saya merasa bahwa ini adalah waktu nan tepat bagi saya untuk mencari lingkungan kerja baru."
7. Alasan keluarga
Jika Anda kudu konsentrasi pada keluarga, ini adalah argumen nan dapat diterima: "Saya perlu lebih banyak waktu untuk mengurus family dan menyesuaikan prioritas saya saat ini."
Demikian kumpulan contoh argumen resign nan baik, dan bisa membantu Anda meninggalkan pekerjaan sebelumnya dengan kesan positif dan menjaga profesionalisme dalam bumi kerja. Semoga membantu.
(avd/juh)