Jakarta, CNN Indonesia --
Calon jemaah haji kudu menyiapkan beberapa hal, seperti kondisi fisik, mental, termasuk peralatan bawaan. Sebab, ada sejumlah peralatan nan dilarang dibawa saat haji.
Apabila ketahuan, maka peralatan nan dilarang tersebut bakal diamankan dan dibuang sehingga tidak dapat digunakan di Tanah Suci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka itu, saat mempersiapkan diri untuk berangkat haji, krusial bagi tiap calon jemaah mengetahui barang-barang apa saja nan sebaiknya tidak dibawa ke Tanah Suci.
Ada beberapa peralatan nan tidak hanya dilarang untuk dibawa, tetapi juga bisa mengganggu kelancaran ibadah. Untuk mengetahui perihal tersebut, Anda bisa menanyakan pada Kelompok Bimbingan Haji (KBIH).
Secara umum, berikut adalah peralatan nan dilarang dibawa saat haji, seperti dilansir dari NU Online dan sumber lainnya.
1. Alat penanak nasi
Salah satu peralatan nan sebaiknya tidak dibawa adalah perangkat penanak nasi alias rice cooker. Alat ini bukan hanya menyantap tempat dalam koper, tetapi juga bisa menjadi gangguan dari konsentrasi utama ibadah.
Beribadah haji adalah waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, membawa barang-barang rumah tangga seperti rice cooker bisa mengalihkan perhatian dari tujuan spiritual.
Selain itu, rice cooker cukup berat dan bakal menambah beban saat perjalanan, terutama ketika kudu beranjak tempat. Dibandingkan membawa peralatan seperti ini, jemaah sebaiknya memprioritaskan barang-barang krusial nan mendukung kelancaran ibadah.
Perlu diketahui bahwa pemerintah Indonesia sudah menyiapkan konsumsi bagi jemaah, jadi membawa perangkat penanak nasi sebenarnya tidak diperlukan. Bahkan di Arab Saudi, banyak tersedia restoran dan tempat makan nan bisa dikunjungi untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
2. Pemanas air
Pemanas air alias perangkat serupa juga sebaiknya ditinggalkan di rumah. Fungsinya bisa digantikan oleh akomodasi hotel alias tempat penginapan, nan umumnya sudah menyediakan mesin air panas.
Membawa pemanas air hanya bakal memperberat peralatan bawaan dan menyulitkan mobilitas jemaah saat beraktivitas di Tanah Suci.
3. Uang tunai dalam jumlah besar
Membawa duit tunai dalam jumlah besar sangat tidak disarankan lantaran berisiko tinggi dicuri alias hilang. Jika jumlahnya melampaui Rp100 juta alias setara dalam mata duit asing, jemaah diwajibkan mengisi blangko deklarasi.
Untuk keamanan, lebih baik membawa duit dalam corak kartu debit alias kredit.
4. Perhiasan berlebihan
Perhiasan mencolok, emas, alias logam mulia sebaiknya tidak dibawa lantaran dapat mengundang tindakan kriminal. Selain itu, ibadah haji mengajarkan kesederhanaan dan menjauh dari kemewahan duniawi.
5. CD/DVD non-religius
CD alias DVD nan tidak berangkaian dengan ibadah juga tidak perlu dibawa lantaran bisa menjadi distraksi dari tujuan utama haji, ialah beragama dengan khusyuk.
6. Narkoba, senjata, dan sejenisnya
Barang-barang seperti narkoba, senjata api, senjata tajam, dan perangkat rawan lainnya dilarang keras dibawa. Selain melanggar hukum, benda-benda tersebut bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Haji adalah ibadah nan sakral sehingga membawa barang-barang ini bertentangan dengan nilai kesucian dan keamanan ibadah.
Jenis senjata tajam nan dilarang tidak terbatas pada pisau saja, tetapi juga termasuk gunting, pemotong kuku, pisau cukur, obeng, palu, hingga tongkat pemukul.
7. Jimat dan kitab primbon
Barang-barang seperti jimat, patung makhluk hidup, kembang tujuh rupa, dan kitab primbon tidak layak dibawa saat haji. Dalam aliran Islam, benda-benda tersebut termasuk dalam perbuatan syirik, nan bertentangan dengan nilai-nilai tauhid.
Demikian adalah beberapa peralatan nan dilarang dibawa saat haji, ialah perangkat penanak nasi, pemanas air, duit tunai dalam jumlah besar, perhiasan berlebihan, CD/DVD nonreligius, narkoba dan senjata, serta benda-benda syirik, seperti jimat. Semoga bermanfaat.
(sac/juh)
[Gambas:Video CNN]