Jakarta, CNN Indonesia --
Obrolan di kasur kadang berubah jadi saling adu argumen. Katanya, sebaiknya Anda tidak tidur dalam kondisi marah. Kenapa? Ternyata dampaknya lumayan serius mulai dari kelelahan sampai gangguan tidur.
Para mahir menyarankan ritual nan menenangkan jelang tidur. Anda disarankan untuk mandi air hangat, tidak banyak mengakses ponsel, meditasi, membaca kitab dan sederet aktivitas lain nan bisa membawa ketenangan.
Hanya saja, kadang jam-jam jelang tidur diisi dengan obrolan dan tak jarang berhujung dengan adu argumen. Marah? Jelas. Rasa marah pun kian bertambah ketika orang terkasih mulai menunjukkan rasa tidak peduli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak tidur dalam keadaan marah
Konflik dengan pasangan alias personil family bukan perihal aneh. Namun ada nan menasihati untuk tidak membawa rasa marah dari bentrok ke kasur.
Sebaiknya, tidur tetap dalam kondisi tenang, bukan tegang agar terhindar dari beberapa akibat nan cukup serius. Apa saja?
1. Menguras energi
Psikolog klinis Sabrina Romanoff mengatakan rasa marah alias dendam bisa begitu melelahkan. Anda bisa saja susah tidur alias tetap bisa tidur tapi bangun dalam kondisi capek luar biasa.
"Menemukan langkah untuk mendapatkan maaf alias penyelesaikan atas situasi nan memicu kemarahan dapat membantu menetralkan situasi dan menghemat daya Anda," kata Romanoff seperti dilansir dari Very Well Health.
Sebuah riset pada 2016 menemukan tidur dalam kondisi marah alias memikirkan suatu masalah semalaman membikin otak lebih susah membalikkan asosiasi dan ingatan negatif.
Pemindaian otak menunjukkan ingatan lebih susah dilepaskan setelah dikonsolidasikan oleh tidur. Ingatan nan baru terpusat erat di hipokampus alias pusat ingatan otak.
Sementara itu, ingatan semalam sudah lebih menyebar sampai ke seluruh korteks.
Ilustrasi. Ahli menyarankan untuk tidak tidur dalam keadaan marah agar tidak menumpuk pikiran negatif. (Iftifani Sayyida Asausan)
"Kami sarankan untuk menyelesaikan pertengkaran terlebih dulu sebelum tidur; jangan tidur sembari menahan amarah," kata Yunzhe Liu, pemimpin penelitian seperti dilansir dari Guardian.
3. Mengalami mimpi buruk
Rasa marah bisa mengganggu tidur Anda. Anda jadi susah tidur, kualitas tidur menurun dan rentan mengalami mimpi buruk.
Riset menemukan kurang tidur membikin orang kesulitan mengatur emosi. Selain itu, orang juga lebih rentan bereaksi terhadap rangsangan emosional nan memancing emosi negatif.
(els/els)