Slot gampangJP Slot gacor hari ini manut88 link alternatif manut88 login manut88 link login manut88 manut88 link manut88 alternatif Live chat live chat slot manut88 slot manut88 app manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 login Andre dapat skin legend mahjong ways 2 main gates olympus saat istirahat dapat perkalian merah modal pinjam seratus irwat dapatkan maxwin

Mengenal Bumn Nuklir Inuki Yang Setop Operasi Sejak 2022

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Industri Nuklir (Persero) alias Inuki menjadi sorotan publik lantaran sengketa aset dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Inuki adalah satu-satunya BUMN nan bergerak dalam industri berbasis teknologi nuklir. Perusahaan ini berdiri pada 1996 dengan nama PT Batan Teknologi (Persero).

"Dengan modal dasar dari BATAN berupa pengalihan tiga pusat penelitian nan mempunyai potensi komersial ialah akomodasi produksi radioisotop dan radiofarmaka, akomodasi produksi komponen bakar nuklir serta akomodasi jasa teknik," dikutip dari situs resmi Inuki, Jumat (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inuki mengembangkan upaya di bagian produksi radioisotop dan radiofarmaka untuk keperluan medis serta industri. Usaha ini dilaksanakan oleh Divisi Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka (RI/RF).

Selain itu, Inuki menghasilkan produk komponen bakar nuklir untuk memenuhi kebutuhan reaktor riset BATAN melalui Divisi Produksi Elemen Bakar Nuklir (EBN). Mereka juga menyediakan akomodasi jasa teknik berupa aktivitas machining untuk komponen industri melalui Divisi Jasa Teknik.

Perubahan nama ke PT Inuki (Persero) dilakukan pada 2014. Hal itu dituangkan ke dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No AHU-11565.AH.01.02 Tahun 2014 tanggal 19 Maret 2014.

"Tujuan perubahan nama tersebut adalah untuk meningkatkan daya saing dengan mempertegas branding perusahaan sebagai industri nuklir," dikutip dari situs resmi.

Saat ini, Inuki dipimpin oleh Direktur Utama R. Herry. Rahmat Sorialam Harahap duduk di posisi Dewan Komisaris.

Sengketa antara BRIN dengan Inuki bermulai sekitar 2021 saat pemerintah menyatukan semua lembaga riset ke BRIN. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengusulkan pengalihan aset Inuki ke BRIN.

Dia berdasar Inuki tidak memenuhi standar keamanan pengolahan nuklir sesuai perundang-undangan. BRIN cemas perihal ini membahayakan lingkungan dan menggerus kepercayaan terhadap nuklir.

Usulan itu telah direstui Kementerian BUMN. Namun, pengalihan aset dari Inuki ke BRIN tertunda lantaran tak mendapatkan restu dari Kementerian Keuangan.

Kementerian Keuangan memandang ada potensi kerugian negara. Nilai pengalihan aset melalui hibah Rp20,9 miliar. Sementara itu, BRIN kudu menanggung Rp70 miliar biaya dekontaminasi dan pengolahan limbah setelah hibah.

"Sehingga itu sebabnya kami belum bisa menindaklanjuti. Meskipun secara informal, sebenarnya saya terus melakukan pendekatan ke Bu Sri Mulyani, Pak dan ke Pak Dirjen gimana ini. Karena kita enggak bisa berlama-lama," ungkap Handoko pada rapat dengan Komisi XII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (15/5).

Inuki sudah tak lagi beroperasi. Direktur Utama PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) R. Herry mengatakan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) sudah mencabut izin operasi Inuki.

"Sejak Juni 2022 dan Agustus 2022, Inuki itu sudah tidak berproduksi sehingga tidak ada, jika katakanlah limbah tidak ada, probability limbah nan dihasilkan tidak ada," ucapnya.

"Dengan dicabutnya izin operasional oleh Bapeten dan keterbatasan ke fasilitas, Inuki sudah tidak mempunyai keahlian untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Ketenaganukliran dan peraturan lainnya," ujar Herry.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/sfr)