CNN Indonesia
Kamis, 24 Apr 2025 08:16 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengatakan 'tumpas saja' para pelaku premanisme nan mengganggu suasana investasi di dalam negeri.
Moeldoko mengatakan demikian sebagai respons berita gangguan dari organisasi masyarakat (ormas) di letak pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat.
"Saya dukung apa nan dilakukan Gubernur Jawa Barat, tumpas saja semua itu," kata Moeldoko di Jakarta, Selasa (22/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan pejabat Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pihak-pihak nan mau membuka lapangan pekerjaan di dalam negeri semestinya didukung masyarakat.
"Kita perlu kesempatan untuk kerja, ada orang datang berikan kesempatan malah diganggu orang lain," katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat membantu menciptakan suasana investasi nan baik.
Jangan sampai pengangguran makin banyak tapi malah satu sisi ironis," ucap mantan kepala staf kepresidenan di era Presiden Joko Widodo ini.
Informasi gangguan premanisme pada BYD awalnya disampaikan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno usai mengunjungi pabrik BYD di China.
Eddy tak mengungkap siapa ormas nan dimaksud, tetapi dia bilang masalah ini tak bisa dianggap sepele. Andai terulang, dia katakan bukan tak mungkin merusak suasana investasi di Indonesia.
"Sempat ada persoalan mengenai premanisme, ormas nan mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu kudu tegas. Pemerintah perlu tegas untuk menangani persoalan ini," kata Eddy di akun media sosialnya.
BYD Motor Indonesia sudah merespons berita nan diramaikan Eddy, tetapi tak mengiyakan ataupun menyangkal.
Luther T Panjaitan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia menyebut pembangunan pabrik mereka di Subang melangkah sesuai rencana tanpa kendala.
"Hingga saat ini, seluruh proses persiapan dan pembangunan pabrik melangkah dengan baik," ucap Luther.
(ryh/fea)
[Gambas:Video CNN]