ANALISIS
Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Kamis, 08 Mei 2025 08:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Leg kedua semifinal Liga Europa antara Manchester United vs Atheltic Bilbao, Jumat (9/5) awal hari WIB, bakal menentukan langkah MU, apakah lanjut ke final alias jadi bulan-bulanan publik dengan 'lawakan'.
Satu kaki MU sudah berada di partai puncak. Ini lantaran tim asuhan Ruben Amorim menang 3-0 atas Athletic Bilbao di leg pertama pekan lalu. Unggul dengan agregat signifikan, membikin kepercayaan diri pasukan Iblis Merah melesat untuk menghadapi lawan.
Leg kedua juga berjalan di Old Trafford, arena berjulukan 'Panggung Impian' nan semakin tak mengerikan. Sudah sembilan kali Man Utd tumbang di depan pendukung mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Man Utd kalah sembilan kali di Old Trafford pada kejuaraan domestik, tepatnya Premier League dan FA Cup. Jika perspektif pandang meluas ke level kontinental, Man Utd adalah satu-satunya klub nan belum terkalahkan baik kandang maupun tandang di kejuaraan Eropa musim ini.
Otomatis rekor bakal memperkuat jika Man Utd tidak kalah kontra Bilbao pada laga ini. Sebuah kondisi antitesis jika memandang sepak terjang mereka di level domestik.
Sebab di saat nan sama, Bruno Fernandes dan kawan-kawan babak belur di liga lokal lantaran berada di papan bawah. Jika tak beranjak, mereka finis di posisi terendah selama berkompetisi di era Premier League.
Namun menyaksikan superioritas di Liga Europa, kiranya ini bisa jadi satu-satunya jawaban Man Utd untuk tetap diperhitungkan. Setidaknya ada angan satu gelar nan bisa diperjuangkan.
Selain berupaya kembali merebut gelar level Eropa pertama dalam sewindu, Man Utd bisa mendapatkan tiket Liga Champions musim depan andaikan bisa juara. Ini bakal jadi pembuktian bagi Ruben Amorim nan sedang menyelamatkan tim dari lembah nestapa.
Dengan untung bermain di kandang plus agregat unggul jauh, sudah semestinya Man Utd memetik hasil positif. Akan tetapi, mereka tak boleh lengah dengan gempuran tim tamu.
Mampukah Ruben Amorim memimpin anak buahnya untuk menjaga harapan?