Jakarta, CNN Indonesia --
Para orang tua di Inggris telah bayar denda sebesar 41 juta pound sterling lantaran membawa anak-anak mereka liburan selama masa sekolah sejak tahun 2022.
Menurut info nan dikumpulkan oleh Confused.com, majelis di seluruh Inggris dan Wales telah mengeluarkan lebih dari 873.000 Pemberitahuan Denda Tetap untuk ketidakhadiran sekolah nan tidak sah antara tahun 2022 dan 2024.
Seperti dilansir Independent, situs komparasi asuransi mengumpulkan angka-angka tersebut melalui permintaan Kebebasan Informasi kepada otoritas pendidikan setempat di Inggris pada bulan Februari 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemukan bahwa orang tua dan wali di Inggris juga lebih mungkin menghadapi denda, dengan 873.062 denda nan dikeluarkan untuk orang tua, dibandingkan dengan hanya 2.762 di Wales.
Pada bulan Agustus 2025, orang tua nan berjalan dengan anak-anak selama masa sekolah berisiko didenda hingga 160 pound sterling alias sekitar Rp3,5 juta per orang tua untuk setiap anak, serta potensi tindakan norma dari majelis setempat jika mereka tidak bayar dalam waktu 28 hari.
Confused.com mengatakan bahwa 1 dari 4 orang tua telah menerima denda lantaran membawa anak mereka keluar sekolah untuk liburan selama masa anak-anak bersekolah, dan nyaris 17 persen telah menerima peringatan.
Namun, banyak family tetap memilih untuk mengambil liburan di luar masa liburan untuk menghindari nilai tiket transportasi nan melonjak selama bulan-bulan musim panas.
Rata-rata, orang tua menghemat 567 pound sterling dengan membawa anak-anak mereka liburan selama masa bersekolah, ketika mempertimbangkan nilai perjalanan selama musim puncak liburan.
Dalam beberapa kasus, penghematannya apalagi lebih tinggi, dengan 16 persen family mengatakan mereka mendapat tawaran liburan selama masa sekolah dengan biaya lebih murah 1.000 pound sterling daripada berjalan di musim panas.
Sebuah survei OnePoll terhadap 1.200 orang tua di Inggris dengan anak-anak berumur 16 tahun alias di bawahnya pada bulan April 2025 menemukan bahwa nyaris 2 dari 5 orang nan tidak datang tanpa izin mengakui membawa anak mereka untuk liburan di masa sekolah, dengan 56 persen menyebut perjalanan nan lebih murah sebagai alasannya.
Meskipun ada ancaman balasan potensial, 86 persen orang tua bakal mempertimbangkan untuk membawa anak mereka untuk liburan di masa sekolah, tergantung pada usia mereka.
(wiw)
[Gambas:Video CNN]