CNN Indonesia
Rabu, 23 Apr 2025 16:21 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bakal melakukan komunikasi dengan BYD untuk menyelesaikan persoalan gangguan organisasi masyarakat (ormas) dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.
"Hari ini bakal coba mengontak kawan-kawan dari BYD gimana situasinya," kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan di Jakarta, Rabu (23/4) dikutip dari Antara.
Menurutnya setelah menjalin komunikasi dengan pihak BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme agar aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, menurut Nurul Ichwan, BKPM secara konsisten menyatakan bahwa tindakan premanisme dan juga pungutan liar sangat mengganggu bukan hanya dari sisi kenyamanan bagi pengusaha, namun juga bakal membikin gambaran jelek suasana investasi Indonesia di mata dunia.
"Bisa saja di-pick up oleh siapapun tentang Indonesia itu tidak aman, Indonesia itu premanisme," ucapnya.
Nurul Ichwan menyampaikan, dalam kondisi ekonomi dunia saat ini, semestinya Indonesia meningkatkan daya saing, agar lebih mudah menarik minat penanammodal asing.
"Dalam situasi sekarang, menarik investasi tidak mudah, semua negara makin protektif," ujar dia.
Adapun berita adanya gangguan dari ormas berbentuk premanisme pada pabrik perusahaan mobil listrik asal China itu sebelumnya disampaikan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno.
Eddy mengungkap pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat sempat diganggu ormas berbentuk tindakan premanisme. Kabar ini didapatkan Eddy saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.
"Sempat ada persoalan mengenai premanisme ormas nan mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani persoalan ini, jangan sampai penanammodal datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan agunan keamanan, perihal nan paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia," imbuh Eddy melalui unggahan video di IG dikutip Rabu.
Investasi besar BYD di kota berdikari terintegrasi untuk area industri dan komersil di Indonesia, Subang Smartpolitan, diprediksi bakal menjadi katalis pertumbuhan ekonomi nan signifikan di Indonesia. Dikabarkan BYD menggelontorkan investasi hingga Rp11,7 triliun.
[Gambas:Video CNN]
(antara/mik)
[Gambas:Video CNN]