Pemerintah Tawarkan Proyek Sulap Tanah Abang-blok M Ke Investor Asing

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menawarkan sejumlah proyek berbobot total sekitar Rp200 triliun ke investor asing melalui International Conference on Infrastructure (ICI).

Katalog Proyek ICI 2025 mencantumkan beberapa proyek di Jakarta. Misalnya, proyek pengembangan area Tanah Abang, Jakarta Pusat nan ditawarkan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

"Proyek ini mengintegrasikan fasilitas-fasilitas komersial, ruang komunal, dan area hijau, mendukung kualitas hidup nan lebih baik. Lokasi strategis sangat menarik untuk masyarakat dan penanammodal nan mencari kehidupan di Jakarta Pusat," dikutip dari arsip nan diunggah di situs resmi ICI, Rabu (11/6).

Proyek ini berjudul "Tanah Abang Urban Renewal: Modern Vertical Living in Central Jakarta's Business Hub". Pemerintah membujuk penanammodal membangun area permukiman vertikal nan terintegrasi dengan beragam sarana transportasi publik.

Proyek ini ditawarkan dengan nilai investasi (capex) Rp1,4 triliun dan biaya tambahan (opex) Rp159 miliar. Pemerintah menghitung net present value (NPV) proyek ini Rp188 miliar dengan return on investement 19,46 persen.

Proyek lainnya adalah "The Blok M Mixed-Use Development". Pemerintah menawarkan kesempatan investasi dalam pembangunan area serbaguna di atas Stasiun MRT Blok M.

"The Blok M Mixed-Use Development by MRT Jakarta bakal mengubah lahan 2,8 hektare di atas Stasiun Blok M menjadi area pusat berorentasi transit nan hidup, menggabungkan area permukiman, ritel, perkantoran, hotel, MCE, dan kegunaan ruang publik," dikutip dari arsip itu.

Pemerintah melalui PT MRT Jakarta menawarkan kesempatan investasi senilai US$176 juta. NPV proyek ini US$40,4 juta dengan return of investement 13,32 persen.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan Indonesia memang memerlukan banyak investasi untuk mendorong pembangunan infrastruktur.

Dia berbicara kebutuhan anggaran untuk mewujudkan proyek-proyek di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) hingga 2029 mencapai Rp1.900 triliun.

"Untuk memenuhi sasaran 2025-2029, kami memerlukan pendanaan sekitar Rp1.900 triliun. Dengan keterbatasan fiskal pemerintah hanya mencakup sekitar 60 persen, artinya sisanya datang dari pendanaan nan pandai dan kolaboratif," ujar Dody saat menghadiri International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Pusat, Rabu (11/6).

[Gambas:Video CNN]

(dhf/agt)