Jakarta, CNN Indonesia --
Kasus Covid di Inggris bertambah. Ahli menyebut penyebab kasus didominasi jenis baru nan disebut 'Stratus'. Varian baru ini memicu indikasi nan unik dan berbeda dengan pendahulunya.
Inggris menghadapi peningkatan kasus Covid-19. Biang keroknya merupakan strain baru nan disebut Stratus dengan dua jenis XFG dan XFG.3. Varian XFG.3 jadi penyebab 30 persen kasus Covid-19 di Inggris.
Sejumlah mahir beranggapan Stratus terbilang mempunyai indikasi unik nan membikin orang bersuara serak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski jadi penyebab sebagian besar kasus, para mahir tidak cemas bakal penyebarannya karena mutasi adalah perihal nan normal bagi virus.
"Merupakan perihal nan normal bagi virus untuk bermutasi dan berubah seiring waktu," kata Alex Allen, konsultan epidemiologi, mengutip dari Independent.
Apa itu Stratus?
Stratus merupakan strain baru dengan dua jenis XFG dan XFG.3. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan XFG sebagai 'varian nan sedang dipantau'. Risiko kesehatan nan ditimbulkan oleh XFG dievaluasi rendah di tingkat global.
Hingga kini, jenis tidak memicu penyakit alias kematian nan lebih parah dari jenis lain nan beredar.
Gejala Covid Stratus
WHO belum memandang tanda-tanda jenis memberikan akibat peningkatan keparahan. Allen mencatat tidak ada bukti bahwa XFG dan XFG.3 menyebabkan penyakit lebih parah dari jenis sebelumnya.
Beberapa mahir menyatakan Stratus bisa menyebabkan pasien mengalami "suara serak".
Selain itu, gejalanya tetap mirip dengan varian-varian sebelumnya antara lain, napas pendek, perubahan pada keahlian penciuman, kelelahan, demam alias tubuh menggigil, pilek, badan terasa nyeri, batuk, radang tenggorokan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan.
Risiko XFG
Ilustrasi. Penyebab Covid di Inggris didominasi strain Stratus. Namun strain dan jenis dari Stratus tidak memicu penyakit alias peningkatan keparahan. (Getty Images/iStockphoto/PeopleImages)
WHO menyebut XFG sebagai "risiko rendah" secara global. XFG memang tumbuh pesat. Beberapa negara di Asia Tenggara, lampau Covid di Inggris dengan proporsi XFG tinggi melaporkan peningkatan kasus dan pasien rawat inap.
Akan tetapi, tidak ada laporan nan menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit lebih tinggi dibanding jenis lain nan juga beredar.
"Bukti nan tersedia tentang XFG tidak menunjukkan akibat kesehatan masyarakat tambahan dibandingkan dengan garis keturunan Omicron lain nan saat ini bersirkulasi," sebut WHO.
(els/els)
[Gambas:Video CNN]