Perbedaan Haji Furoda, Plus, Dan Reguler: Biaya Hingga Waktu Berangkat

2 bulan yang lalu

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagai rukun Islam kelima, ibadah haji diperuntukkan bagi muslim nan mempunyai keahlian finansial dan bentuk nan memadai.

Di Indonesia, ada tiga jalur keberangkatan haji, ialah haji furoda, plus, dan reguler. Ketahui perbedaan biaya hingga waktu berangkatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istilah haji reguler, haji plus, dan haji furoda merujuk pada tiga jalur keberangkatan nan berbeda.

Haji reguler adalah opsi standar nan diselenggarakan langsung oleh pemerintah Indonesia, menerima bagian terbesar dari kuota haji nan diberikan Arab Saudi.

Kemudian ada haji plus alias sering disebut haji khusus. Ini juga merupakan program resmi dalam kuota Indonesia tapi menawarkan akomodasi nan lebih nyaman dan waktu keberangkatan nan lebih cepat.

Berbeda dengan keduanya, haji furoda menggunakan visa haji undangan unik dari pemerintah Arab Saudi, nan berfaedah kuotanya berada di luar alokasi reguler Indonesia.

Keberadaan haji furoda diakui secara norma di Indonesia melalui UU PIHU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Perbedaan haji furoda, plus, dan reguler

Lalu, apa saja perbedaan haji furoda, plus, dan reguler? Berikut ulasannya, dirangkum dari beragam sumber.

1. Biaya haji

Perbedaan pertama terletak pada biaya nan dibutuhkan untuk menunaikan ibadah haji.

Meskipun haji reguler mempunyai lama paling lama, ialah sekitar 40 hari, biaya nan perlu dikeluarkan rupanya jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan program haji plus dan haji furoda.

Informasi dari situs web Kementerian Agama menunjukkan bahwa biaya haji reguler bagi jemaah berkisar antara Rp55 juta. Biaya ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dan telah disepakati pemerintah.

Sementara itu, biaya haji plus/khusus nan disepakati untuk tahun 2023 adalah minimal USD 8.000 alias setara dengan Rp130 juta.

Sementara, biaya haji furoda saat ini mulai dari USD 17.500 hingga USD 25.900 alias sekitar Rp290 juta sampai Rp400 juta.

2. Masa tunggu keberangkatan

Perbedaan selanjutnya adalah pada lamanya waktu tunggu untuk keberangkatan. Tingginya minat masyarakat Indonesia untuk beragama haji menyebabkan masa tunggu keberangkatan menjadi cukup panjang.

Masa tunggu haji reguler jelas lebih lama dibandingkan dengan haji plus/khusus maupun haji furoda. Untuk haji reguler, calon jemaah bisa menunggu hingga 10-30 tahun untuk dapat berangkat.

Selama masa penantian tersebut, Anda dapat mulai mengumpulkan biaya melalui program tabungan haji nan disediakan oleh bank-bank nan ditunjuk oleh Kementerian Agama RI sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH).

Sebaliknya, masa tunggu haji plus/khusus relatif lebih singkat, ialah sekitar 5-7 tahun.

Sementara jemaah nan memilih jalur haji furoda dapat langsung berangkat pada tahun nan sama setelah menerima Visa Haji Furoda/Mujamalah dari pemerintah Arab Saudi.

3. Durasi di Tanah Suci

Lama waktu nan dihabiskan di Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji juga berbeda-beda antara ketiga jenis program haji ini.

Program haji reguler mempunyai lama terlama, ialah sekitar 40 hari. Program haji plus mempunyai lama nan lebih pendek, sekitar 25 hari.

Sementara itu, program haji furoda berjalan antara 16 hingga 24 hari, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.

4. Fasilitas nan didapatkan

Perbedaan terakhir antara program-program haji tersebut adalah akomodasi nan diterima oleh jemaah. Fasilitas haji reguler berkarakter standar, termasuk penginapan berjarak 2-5 kilometer dari Masjidil Haram serta tenda di Arafah dan Mina.

Untuk haji plus/khusus, pihak penyelenggara menawarkan akomodasi nan lebih eksklusif, seperti penginapan nan lokasinya dekat dengan Masjidil Haram, tenda ber-AC, serta dilengkapi kasur di Arafah dan Mina.

Sementara itu, haji furoda menawarkan akomodasi eksklusif apalagi condong lebih mewah dibandingkan dengan haji plus, berupa: