Potensi Senggol Gelora E, Bos Dfsk Komentari Wuling Ev Van

Jakarta, CNN Indonesia --

Alexander Barus, CEO Sokonindo Automobile, merespons kehadiran calon mobil listrik baru, Wuling EV Van, nan potensial menjadi pesaing DFSK Gelora E pada segmen komersial listrik berbasis baterai di Tanah Air.

Menurut Barus kemunculan penantang baru kudu disambut baik lantaran berakibat positif dalam dinamika industri.

"Kalau ada persaingan saya kira bagus," kata Barus saat ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

Ia beranggapan bakal lebih baik suatu segmen otomotif diisi beragam merek. Dari situ persaingan bakal tercipta dan konsumen bakal disuguhkan beragam pilihan kendaraan nan sesuai keinginan.

"Jadi ada persaingan saya kira bagus. Enggak baik juga pasar itu dikuasai satu brand. Kalau ada dua alias tiga brand, berfaedah kita itu compete," ucap dia.

Barus menambahkan persaingan pada industri juga bakal memberi akibat baik bagi upaya lantaran tiap perusahaan bakal bekerja keras mendapat hasil terbaik.

"Jadi bagus lah. Jadi tim bakal lebih kerja keras," katanya.

Gelora E

Sokonindo sudah mulai menjual DFSK Gelora E pada 2021 dengan nilai Rp400 jutaan. Model ini menjadi mobil listrik kelas low commercial vehicle (LCV) pertama di Indonesia dan menjadi penemuan bagi perusahaan usai merilis Gelora mesin konvensional.

Gelora E mempunyai dimensi panjang 4.500 mm, lebar 1.680 mm, tinggi 2.000 mm serta datang dalam dua varian, Minibus dan Blind Van.

Mobil produksi pabrik Cikande, Banten ini ditopang baterai litium-ion dengan kapabilitas 42 kWH, dan diklaim sanggup menjangkau jarak tempuh 300 km dengan sekali cas.

Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu lama berkah support fast charging sehingga isi daya 20-80 persen memerlukan waktu 80 menit.

Barus menyatakan Gelora E telah banyak digunakan untuk mendukung mobilitas bumi usaha. Sokonindo juga telah bekerjasama dengan banyak perusahaan di Tanah Air mengenai pengadaan mobil itu.

"Tapi untungnya kita untuk Gelora E ini kita sudah menjalin banyak ikatan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan delivery, antar penumpang, jadi saya harapkan ekonomi lebih baik jadi kita lebih bisa mendukung perkembangan ekonomi," kata Barus.

Wuling EV Van

Sementara Wuling EV Van datang pertama kali di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) nan resmi dibuka kemarin. Keberadaan mobil ini tetap berstatus pengenalan prototipe meski pemesanan telah dibuka untuk umum.

Sebagai mobil multiguna, van ini mempunyai ukuran panjang 5.010 mm, lebar 1.800 mm dan tinggi 1.960 mm. Di bagian tengah hanya terdapat satu pintu geser di kanan, kemungkinan lantaran unit nan dipamerkan setir kiri.

Saat dipamerkan unit ini menggunakan kaca movie gelap jadi tak bisa memandang ke kabin dan pintunya tak diizinkan dibuka. Wuling menyatakan ruang kabin punya kapabilitas hingga 6,5 meter kubik.

EV Van dibekali motor listrik berkekuatan 75 kW nan dipadukan baterai 56,2 kWh. Kolaborasi sistem itu memungkinkan EV Van menempuh jarak hingga 400 kilometer (berdasarkan test CTLC) dalam sekali pengisian daya penuh.

Selain itu terdapat teknologi MAGIC battery nan bisa diisi melalui metode pengisian sigap namalain fast charging. Pengisian daya dari 30 persen hingga 80 persen hanya dalam waktu 30 menit.

EV Van bukanlah nama resmi dari mobil ini. Perusahaan bakal mengumumkan perihal tersebut dalam kesempatan terpisah, termasuk nilai mobil niaga tersebut ketika dijual di Tanah Air.

Ada kemungkinan peluncuran resmi EV Van berjalan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 pada Juli mendatang.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]