CNN Indonesia
Jumat, 02 Mei 2025 12:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras April 2025 sampai Juni 2025 menurun.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut potensi produksi beras sepanjang periode tersebut mencapai 10,15 juta ton. Jumlah ini turun jika dibandingkan periode nan sama di 2024 lalu.
"Mengalami penurunan sebanyak 1,04 juta ton alias sekitar 9,29 persen dibandingkan periode nan sama (April-Juni) tahun lalu," kata Pudji dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, produksi beras untuk konsumsi pangan masyarakat pada Maret 2025 lampau diperkirakan tembus 5,14 juta ton. Ini meningkat 49,90 persen dibandingkan bulan nan sama di tahun lampau sebesar 3,43 juta ton.
Pudji menyebut sejatinya kondisi panen dan standing crop di Indonesia relatif tinggi hingga Maret 2025. Kondisi tersebut menunjukkan realisasi dan potensi panen padi sepanjang semester I 2025 bakal lebih baik dibandingkan tahun lalu.
"Produksi beras sepanjang Januari 2025-Juni 2025 ini diperkirakan bakal mencapai 18,76 juta ton, mengalami peningkatan sebesar 1,89 juta ton alias 11,17 persen dibandingkan dengan periode nan sama pada 2024," jelasnya.
BPS mencatat kebanyakan lahan pertanian sedang dalam fase standing crop pada Maret 2025. Ini artinya lahan-lahan tersebut sedang ditanami padi dengan jumlah sekitar 44,47 persen dari total keseluruhan.
Rinciannya, 24,65 persen berada di fase generatif. Sedangkan 8,80 persen lainnya memasuki fase vegetatif akhir dan 11,02 persen tetap berada pada vegetatif awal.
"Sebagai catatan, tanaman padi fase generatif umumnya bakal dipanen 1 bulan ke depan, fase vegetatif akhir bakal dipanen 2 bulan ke depan, dan fase vegetatif awal bakal dipanen 3 bulan ke depan," tutup Pudji.
[Gambas:Video CNN]
(skt/sfr)