Slot gampangJP

Slot gacor hari ini

manut88 link alternatif

manut88

manut88 link

manut88 alternatif

Live chat

live chat slot

manut88 slot

manut88 app

manut88

manut88

manut88

manut88

manut88 login

Rd: Klub Indonesia Butuh Banyak Laga Internasional

Sedang Trending 2 hari yang lalu

CNN Indonesia

Senin, 07 Jul 2025 00:15 WIB

Rahmad Darmawan nan jadi pembimbing Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025 menilai klub sepak bola Indonesia butuh banyak pertandingan internasional. Liga Indonesia All Star menunjukkan level nan lebih baik jelang akhir laga. ( ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Rahmad Darmawan nan jadi pembimbing Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025 menilai klub sepak bola Indonesia butuh banyak pertandingan internasional.

Menurutnya, kehadiran Oxford United dan Thai Port FC, bakal banyak membantu klub mempersiapkan diri menatap Liga 1 2025/2026 nan bakal bergulir pada Agustus nanti.

Sebagai mantan pemain, Rahmad menilai semakin jarang klub luar negeri datang ke Indonesia. Padahal dulu banyak klub mengadakan laga uji coba internasional saat pramusim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jujur saya berterima kasih lantaran pemain bisa merasakan international match seperti ini. Dulu, waktu saya tetap main, setiap kota bikin, ada di Medan, di Makassar," kata Rahmad.

"Mengundang tim-tim besar. Ini angan saya, kembali dihidupkan, di Piala Presiden mendatang undang tim lebih bagus lagi lantaran ini krusial membangun konfidensi pemain," ucap Rahmad melanjutkan.

Asumsi tersebut diungkapkan pembimbing nan biasa disapa RD ini lantaran pemainnya sempat tampil ragu-ragu di awal laga melawan Oxford United. Itu kenapa sempat tertinggal 1-3 di babak pertama.

Seiring berjalannya laga, pemain Indonesia bisa meningkatkan permainan hingga melesakkan dua gol tambahan, kendati kalah 3-6. Namun, performa pemain dinilai Rahmad tak buruk.

Karena itu pula pembimbing asal Metro, Lampung ini tak setuju jika Riko Simanjuntak disebut kena mental di awal pertandingan. Baginya ini hanya soal mengembalikan sentuhan.

"Kalau dibilang kena mental, ya ada keragu-raguan. Belum sampai fase kena mental. Keraguan terjadi lantaran atmosfer nan sudah lama tidak mereka rasakan," ucap Rahmad.

[Gambas:Video CNN]

(abs/ptr)

Berita Hari Ini

Berita Terbaru

Berita Indonesia

Cerita Horor

Pesona indonesia

Kabar Tempo

Liputan berita

Berita Indonesia Terbaru