CNN Indonesia
Rabu, 30 Apr 2025 18:13 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyalahkan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dinilai menjadi penyebab nilai tukar rupiah nyaris tembus Rp17 ribu.
Berdasarkan info Kementerian Keuangan (Kemenkeu) per akhir Maret 2025, nilai tukar rupiah sempat berada di level Rp16.829 per dolar AS (end of period/eop) dan Rp16.443 per dolar AS (year to date/ytd).
Menurut Sri Mulyani, suasana dunia memang sudah mulai tak menentu sejak tahun lalu, di mana bank sentral AS, The Fed, diharapkan menurunkan suku bunga, tetapi tertahan oleh inflasi. Kemudian masalah tersebut belum usai, Trump membikin kebijakan nan membikin perekonomian bumi makin gonjang ganjing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suasana ini kemudian ditambah dengan Presiden Trump nan terpilih dan kemudian memulai masa jabatannya di Januari melakukan langkah-langkah nan cukup drastis," ujarnya dalam konvensi pers APBN KiTa, Rabu (30/4).
Terbaru, Trump memberlakukan tarif resiprokal kepada 70 negara mitra dagangnya, nan dianggap mempunyai surplus dan perlu dikoreksi. Meski saat ini penetapan tarif ditunda, tapi saling balas tarif dengan China tetap berjalan panas dan memengaruhi situasi global.
"Tindakan drastis dari Presiden AS tersebut dalam corak resiprokal tarif mempengaruhi sentimen dan dinamika sektor finansial sangat signifikan," jelasnya.
Sri Mulyani menegaskan pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menimpa negara lainnya. Ini membuktikan bahwa nilai tukar memang sangat terpengaruh dengan kondisi global.
"Untuk Indonesia juga tidak terkecuali sehingga kita lihat movement alias pergerakan dari nilai tukar kita nan di Rp16.443 year to date dan Rp16.829 lebih juga mencerminkan dinamika dunia dan tidak selalu sama alias identik dengan kondisi fondasi alias esensial Indonesia," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/pta)