Surat Al Qadr Ayat 1-5: Arab, Latin, Terjemahan, Dan Tafsir

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Surat Al Qadr merupakan surat ke-97 dalam Al Quran nan menjelaskan tentang waktu awal turunnya Al Quran pada malam Lailatul Qadar.

Al Quran turun pada suatu malam nan penuh dengan kemuliaan dan keistimewaan. Berikut referensi surat Al Qadr ayat 1-5, Arab, latin, terjemahan, dan tafsirnya.

Imam Tirmidzi, Hakim, dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Hasan bin Ali bahwasanya malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan, seperti dilansir dari laman NU Online.

Turunnya surat tersebut disebabkan perbuatan jelek Bani Umayyah kepada Ali nan berjalan selama seribu bulan. Akan tetapi ini merupakan perihal nan asing dan sangat tidak berdasar.

Ibnu Hatim dan al-Wahidi meriwayatkan dari Mujahid bahwasanya Rasulullah pernah menyebut seorang laki-laki dari Bani Israil nan membawa senjata di jalan Allah selama seribu bulan.

Kaum Muslimin pun kagum dengan perihal itu, kemudian turunlah ayat 1-3 dalam Surat Al Qadr.

Bunyi surat Al Qadr

Surat Al Qadr merupakan surat golongan Makkiyah, ialah surat pendek nan diturunkan di Makkah. Surat berjumlah lima ayat ini terletak setelah Surat Al-'Alaq (Segumpal darah) dan sebelum Surat Al Bayyinah (Pembuktian).

Berikut bunyi surat Al Qadr dari ayat pertama sampai kelima nan dilengkapi dengan tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

1) اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam qadar.

2) وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ

Wa maa adraaka ma lailatul qadr

Artinya: Dan tahukah Anda apakah malam kemuliaan itu?

3) لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ

Lailatul qadri khairum min alfii shahr

Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

4) تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ

Tanaz zalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha bi izni-rab bihim min kulli amr

Artinya: Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

5) سَلٰمٌ هِىَ حَتّٰى مَطۡلَعِ الۡفَجۡرِ

Tafsir surat Al Qadr

Dilansir dari laman Quran Kementerian Agama (Kemenag), berikut tafsir surat Al Qadr mulai dari ayat pertama sampai ayat kelima.

Tafsir surat Al Qadr ayat 1

Al Quran adalah kitab suci nan mulia. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya untuk pertama kali kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, alias menurunkannya secara sekaligus dari Lau Maf ke Baitul Izzah di langit dunia, pada malam qadar, malam kemuliaan dan keagungan.

Tafsir surat Al Qadr ayat 2

Dan tahukah kamu, wahai Nabi Muhammad, apakah malam kemuliaan dan keagungan itu? Ungkapan Lailatul Qadr baru disebut oleh Al Quran dalam ayat pertama surah ini sehingga Allah perlu menjelaskan artinya dan menggugah perhatian Nabi tentangnya.

Tafsir surat Al Qadr ayat 3

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan tanpa malam qadar di dalamnya. Ibadah pada malam itu mempunyai nilai nan sangat tinggi di mata Allah, lebih tinggi daripada ibadah selama seribu bulan.

Tafsir surat Al Qadr ayat 4

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh, ialah Jibril, dari langit ke bumi dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan makhluk nan telah ditentukan-Nya di Lauh Mahfuz untuk satu tahun mendatang, seperti umur, rezeki, kematian, dan sebagainya. Inilah nan membikin malam itu begitu mulia.

Tafsir surat Al Qadr ayat 5

Sejahteralah malam itu sejak mentari terbenam sampai terbit fajar. Pada malam itu Allah hanya menentukan keselamatan dan kesejahteraan bagi makhluknya. Para malaikat juga turun secara bergelombang sembari membawa rahmat, kebaikan, salam, dan berkah dari Allah. Pada malam itu pula, tiap kali berjumpa dengan orang beriman, para malaikat pasti mengucapkan salam kepadanya.

Itulah bunyi surat Al Qadr nan terdiri dari lima ayat serta dilengkapi dengan asbabun nuzul dan tafsirnya dalam Al Quran.

(pua/juh)