Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mempercepat langkah transformasi digital guna memperluas inklusi finansial dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional nan berkelanjutan. Pada awal 2025, perseroan mencatat peningkatan signifikan dalam volume dan nilai transaksi digital, seiring dengan strategi penguatan ekosistem finansial dan sinergi berbareng beragam mitra.
Pada paparan keahlian Triwulan I 2025 di Jakarta, Selasa (29/4), Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyampaikan ekspansi akses jasa finansial menjadi konsentrasi utama perseroan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nan inklusif dan berkelanjutan.
"Sebagai bagian dari BUMN, Bank Mandiri mempunyai peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kami berkomitmen untuk menjaga keahlian tetap sehat, memperluas kerjasama dengan beragam pihak, dan mengoptimalkan ekspansi upaya di seluruh wilayah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut dia memaparkan, penguatan platform digital menjadi kunci dalam strategi ekspansi inklusi finansial Bank Mandiri.
Hingga Maret 2025, Livin' by Mandiri telah mencapai 30,7 juta pengguna dengan gelombang transaksi mencapai 1,1 miliar, meningkat 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai transaksinya mencapai Rp1.070 triliun, tumbuh 16% secara tahunan.
Sementara itu, platform Kopra by Mandiri nan ditujukan untuk segmen korporasi mencatatkan volume transaksi sebesar 349 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp6.000 triliun, tumbuh 23% dibandingkan periode nan sama tahun lalu.
Gabungan keahlian kedua platform mendorong total volume transaksi digital Bank Mandiri menjadi Rp7.066 triliun, tumbuh 21,9% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut juga memberikan akibat positif terhadap efisiensi operasional, nan tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) bank only nan terjaga di level 38,2%.
Upaya memperluas inklusi finansial juga terlihat dari pertumbuhan Livin' Merchant nan diluncurkan pada Juni 2023. Platform ini telah mencatat sekitar 2,6 juta pengguna terdaftar hingga Maret 2025, tumbuh 35% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan pengguna aktif bulanan naik hingga tiga kali lipat.
"Kami terus mengakselerasi penemuan digital agar dapat menghadirkan jasa perbankan nan semakin relevan dan adaptif terhadap kebutuhan pengguna di era nan bergerak ini. Kami berharap, dengan transformasi berkelanjutan, Bank Mandiri dapat memberikan nilai tambah nyata dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan masyarakat dan nasabah," papar Darmawan.
Peningkatan transaksi digital ini berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan non kembang konsolidasi sebesar 17,3% menjadi Rp11,24 triliun per Maret 2025. Kinerja tersebut ditopang oleh pertumbuhan transaksi digital, jasa trade finance, treasury, serta pengelolaan dana.
Secara keseluruhan, Bank Mandiri mencatat untung bersih konsolidasi sebesar Rp13,2 triliun, tumbuh 3,9% dibandingkan periode nan sama tahun sebelumnya. Return on Equity (ROE) bank only juga tetap solid di nomor 20,8%.
Darmawan menambahkan, ke depan Bank Mandiri bakal melanjutkan strategi pertumbuhan berkepanjangan melalui percepatan segmen wholesale dan penguatan ekosistem ritel, sembari tetap mengedepankan manajemen akibat secara disiplin.
"Dengan konsentrasi pada peningkatan biaya murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan, kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi upaya secara sehat dan berkesinambungan," pungkas dia.
(rir)