Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah mengklaim pelantikan adiknya Raden Berli Rizki Nata Kusumah sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, telah melalui proses seleksi berbasis merit dan manajemen talenta nan ketat.
Dimyati pun membantah telah melakukan praktik nepotisme.
"Oh iya, jika dia tidak bekerja benar, copot saja. Saya mau dia bekerja maksimal, jangan sampai memalukan. Kalau dia tidak bagus, justru saya nan malu," kata Dimyati usai pelantikan pejabat Pemprov Banten di Serang, Senin (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimyati menjelaskan adiknya telah lama berkarier di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten dan mempunyai rekam jejak birokrasi nan kuat.
"Dia dari awal memang di provinsi, bukan pindahan dari kabupaten alias kota. Basic-nya dari Biro Keuangan, kemudian Sekretaris Bapenda, lampau Plt Kepala Dinas PMPD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa). Jadi, ini bukan nepotisme, tapi murni proses karier," ujarnya.
Ia mengaku justru lebih nyaman jika tidak ada family nan bekerja di lembaga nan sama dengannya. "Sebenarnya saya lebih senang jika tidak ada family nan jadi pejabat di provinsi. Tapi kariernya sudah mentok, sudah belasan tahun di eselon III berpindah-pindah jabatan," kata Dimyati.
Wakil gubernur juga menegaskan, dirinya kerap menolak permintaan kerabat lain nan mau pindah ke lingkungan Pemprov Banten.
"Ada family nan di kabupaten dan kota, saya larang pindah ke provinsi. Saya bilang, tetaplah mengabdi di wilayah masing-masing. Jadi ini tidak ada unsur family dalam jabatan," ujarnya.
Ia menambahkan, tanggung jawab moralnya sekarang justru semakin berat lantaran mempunyai beban ganda, ialah memastikan seluruh pejabat, termasuk adiknya, bekerja ahli dan bersih dari penyimpangan.
"Beban saya juga besar. Saya sudah ingatkan, hati-hati jangan korupsi, jangan main-main. Apalagi di Bapenda, sasaran pendapatan kudu tercapai," katanya menegaskan.
Dimyati menuturkan bahwa proses pelantikan pejabat kali ini dilakukan transparan dan melibatkan beragam unsur.
"Ini hasil koordinasi nan baik dari tim Baperjakat. Prosesnya melalui penilaian jabatan, kepangkatan, assessment, fit and proper test, hingga kajian lengkap. Kami hanya memfinalkan hasil nan sudah sesuai aturan," ujarnya.
Dimyati berkata profesionalisme dan keahlian menjadi kunci utama dalam pengisian kedudukan di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten. Ia berjanji bakal mengevaluasi jajarannya jika sasaran tidak tercapai.
"Kalau tak bekerja baik, copot saja. Karena bagi saya, kedudukan bukan hadiah, tapi tanggung jawab," tegasnya.
Menurut Dimyati, rotasi dan promosi pejabat merupakan bagian dari sistem merit nan diterapkan Pemprov Banten untuk memperkuat birokrasi berbasis kinerja.
Ia pun berambisi pejabat nan baru dilantik, termasuk Raden Berli Rizki Nata Kusumah, dapat segera menyesuaikan diri dan mempercepat realisasi program pembangunan daerah.
"Mudah-mudahan semua bisa bekerja maksimal dan bergerak cepat. Nanti kita pertimbangan dalam enam bulan," kata Dimyati.
(antara/wis)
[Gambas:Video CNN]
1 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·