Jakarta, CNN Indonesia --
Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Sosial Chico Hakim menyebut bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal terus melakukan terobosan dalam menangani masalah klasik nan selama ini membelit Jakarta, seperti banjir dan kemacetan.
Ia juga membujuk bumi upaya terlibat aktif dalam pembangunan Jakarta, khususnya lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diformulasikan secara tepat sasaran untuk mengatasi masalah klasik tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chico memaparkan perihal ini dalam arena Road to Derap Kerja Sama Jakarta Awards 2025 di JB Tower, Jakarta Pusat, Rabu (11/6). Ajang penghargaan ini merupakan apresiasi kepada para mitra nan telah berkontribusi bagi pembangunan sosial di Jakarta.
Chico menyebut, dalam 100 hari pertama masa kepemimpinan Gubernur Pramono Anung, sejumlah langkah strategis telah diambil, mulai dari integrasi transportasi lintas kota hingga penguatan pendidikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
"Kalau kita bicara soal Jakarta ini kan, teman-teman pasti juga sudah tinggal di Jakarta bukan setahun-dua tahun. Jadi artinya kita tahu persoalan aslinya ini klasik, ya kan masalahnya banjir, macet," ujar Chico.
Ia menekankan pentingnya menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar tersebut sebelum melangkah ke penemuan lain. Salah satu langkah nyata, kata Chico, adalah pengembangan sistem transportasi umum nan menghubungkan Jakarta dengan wilayah penyangga.
"Pak Pramono Anung ini dalam waktu nan singkat, dalam 100 hari ini, sudah melakukan banyak terobosan. Tapi kan kemudian mungkin banyak nan belum tahu juga, alias lantaran memang bukan pengguna transportasi umum, misalnya," ucapnya.
Menurut Chico, ke depan nama TransJakarta juga bakal berubah menjadi TransJabodetabek, mengingat perlunya konektivitas nan lebih luas antarwilayah.
"Karena kita perlu menghubungkan kota kita dengan kota-kota penyangga lainnya di sekitar kita. Karena apa? Karena (penduduk Jakarta) 8 juta jika di malam hari, masyarakat kita 14 juta di siang hari. Artinya apa? Mereka datang ke sini bawa motor, bawa mobil," jelas Chico.
Untuk itu, Pemprov DKI telah meluncurkan beberapa rute baru, seperti Jakarta Bay, Blok M-Bogor, dan Bekasi-Cawang, guna mendorong penduduk wilayah penyangga beranjak ke transportasi umum saat bekerja di ibu kota.
Perluasan faedah sosial
Selain prasarana transportasi, Pemprov DKI juga melakukan terobosan di bagian sosial, khususnya dalam pengentasan kemiskinan ekstrem.
Salah satunya melalui ekspansi program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), dan meningkatkan penerima faedah dari 500 ribu ke 700 ribu.
"Tujuh ratus ribu itu nggak sedikit, artinya tambah 200 ribu jiwa. Menambah 200 ribu jiwa itu nan impact-nya bukan hanya pada si anak penerima KJP, tapi juga keluarganya. Iya kan, pengeluarannya jadi berkurang. Nah artinya nan kena impact berapa? Kira-kira 1 juta orang lah kena impact dengan bertambahnya penerima KJP 200 ribu orang," katanya.
Untuk KJMU, penerima faedah sekarang mencapai 15 ribu orang. Program ini juga diperluas tidak hanya untuk pendidikan S1, melainkan juga S2 dan S3, demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia Jakarta dari bawah.
"KJMU itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, penerimanya sekarang 15 ribu. Dan diluaskan lagi manfaatnya, bukan hanya untuk sampai S1, bisa S2 lah, S3. Untuk tadi kata-kata nan selalu dikatakan oleh Pak Pram adalah untuk memutus garis ketidakberuntungan," jelas Chico.
Pendaftaran hingga 17 Juni
Pemprov DKI Jakarta saat ini kembali menggelar arena penghargaan Derap Kerjasama Jakarta (DKJ) Awards 2025 sebagai apresiasi CSR yang telah berkontribusi bagi pembangunan sosial di Jakarta.
Ajang ini dibuka untuk perusahaan swasta, BUMN, BUMD, yayasan, maupun organisasi nan telah menjalankan program CSR-nya selama minimal dua tahun dan belum pernah diajukan pada DKJ Awards 2024.
Selain itu, badan upaya nan mendaftar diwajibkan mempunyai lebih dari 100 tenaga kerja serta merupakan pemangku kepentingan nan terafiliasi dengan Pemprov DKI Jakarta.
Pendaftaran DKJ Awards telah dibuka sejak 9 Mei dan dijadwalkan tutup pada 17 Juni mendatang.
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi, mengatakan penilaian bakal merujuk pada tiga parameter utama: sustainability, innovative & creative, serta impact & evaluation.
"Yang paling kita harapkan adalah sasarannya masyarakat, berakibat untuk masyarakat, terdapat perubahan dari nan 0 menjadi 10, dari nan 5 menjadi 15," ujar Dewi.
Dewi juga menekankan pentingnya aspek penemuan dan produktivitas dalam program CSR nan diusung peserta.
"Ini nan kita mau lihat, kira-kira penerapan program CSR teman-teman di Jakarta seinovatif seperti apa," pungkasnya.
(kay/vws)