Jakarta, CNN Indonesia --
Melaksanakan ibadah haji alias umrah perlu kesiapan bentuk nan prima, terutama saat melakukan ritual tawaf dan sa'i. Bagi jemaah nan mau menjalankan ibadah dengan lancar dan nyaman, krusial untuk melakukan latihan bentuk nan tepat.
Berikut beberapa langkah latihan bentuk agar kuat tawaf dan sa'i sehingga Anda dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih percaya diri dan nyaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat haji merupakan angan banyak umat Muslim. Namun, perjalanan spiritual ini juga memerlukan kesiapan bentuk nan prima.
Salah satu tantangan bentuk nan dihadapi jemaah haji adalah melakukan ritual tawaf dan sa'i di Masjidil Haram.
Untuk memastikan Anda dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan nyaman, inilah beberapa langkah latihan bentuk agar kuat tawaf dan sa'i.
Cara latihan bentuk agar kuat tawaf dan sa'i
Melansir Majalah Kesehatan Muslim: Menjaga Haji (2013) nan ditulis Muhammad Saifuddin Hakim dkk, untuk menjaga stamina dan kekuatan bentuk selama ibadah haji, calon jemaah dianjurkan melakukan latihan bentuk ringan secara rutin jauh sebelum waktu keberangkatan.
Contoh latihan bentuk ringan nan bisa dilakukan adalah:
- jalan kaki
- senam ringan
- jogging santai
- jalan cepat
- bersepeda
- latihan aktivitas peregangan
Contoh tersebut krusial untuk dilakukan lantaran tawaf dan sa'i memerlukan stamina dan kekuatan kaki nan dibutuhkan untuk melangkah dalam waktu nan lama.
Selain itu, melakukan olahraga ini bermaksud untuk menguatkan organ jantung dan paru serta tubuh jadi tidak kaku.
Pada dasarnya, semua jenis olahraga boleh dilakukan asalkan kondusif dan sesuai dengan keahlian tubuh. Namun, ada beberapa perihal krusial nan perlu diperhatikan:
- Latihan kudu dilakukan dengan baik, benar, terukur, dan teratur. Tujuannya agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.
- Setiap sesi latihan kudu terdiri dari pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Pemanasan dan pendinginan dilakukan dengan peregangan dan relaksasi otot serta sendi secara hati-hati dan tidak berlebihan.
- Frekuensi latihan sebaiknya 3-5 kali seminggu, dengan rehat satu hari di antara sesi latihan.
- Intensitas latihan kudu ringan hingga sedang. Untuk jemaah haji nan sehat, sasaran degub nadi adalah 70-80 persen dari degub nadi maksimal. Untuk jemaah haji dengan akibat kesehatan (risti), targetnya adalah 60-70 persen dari degub nadi maksimal. Cara menghitung degub nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia.
- Latihan dilakukan secara berjenjang dan disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Latihan bisa dilakukan sendiri alias bersama-sama dalam kelompok.
- Jemaah haji dengan akibat kesehatan sebaiknya melakukan latihan bentuk di bawah pengawasan tenaga kesehatan nan mahir dalam kesehatan olahraga.
Cara penerapan style hidup sehat sebelum haji
Selain melakukan aktivitas fisik, jemaah haji sebaiknya mengimbangi dengan style hidup sehat dan mewaspadai hal-hal nan dapat memicu penyakit. Berikut beberapa tips menjaga kesehatan selama menunaikan ibadah haji:
Lanjutkan aktivitas olahraga ringan secara rutin (seperti nan dilakukan saat persiapan fisik). Jangan memaksakan diri, cukup dengan senam ringan alias peregangan. Misalnya, usahakan untuk tetap melangkah kaki sigap alias melakukan jogging ringan.
Sebaiknya rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke akomodasi kesehatan. Bagi jemaah dengan riwayat hipertensi alias hipotensi, krusial untuk memantau tekanan darah. Begitu juga bagi penderita diabetes, masam urat tinggi, dan kolesterol tinggi, selalu ingat untuk mengonsumsi obat secara teratur.
Laksanakan ibadah sesuai dengan keahlian fisik. Prioritaskan ibadah haji nan utama, dan ibadah sunah dapat dikurangi jika memang tidak memungkinkan.
Berikan perhatian ekstra pada kesehatan, terutama sehari menjelang wukuf di Arafah. Batasi aktivitas nan kurang krusial jika merasa tidak mampu.
Demikian penjelasan langkah latihan bentuk agar kuat tawaf dan sa'i sebelum berangkat ibadah haji. Semoga bermanfaat!
(gas/fef)
[Gambas:Video CNN]