Mayapada Kenalkan Teknik Operasi Tumor Payudara Dengan Hasil Estetis

Jakarta, CNN Indonesia --

Ilmu kedokteran nan berkembang seiring teknologi sekarang tak hanya memfokuskan operasi tumor tetek pada penyembuhan, tetapi juga memperhatikan estetika dan kualitas hidup pasien.

Meski sebagian besar tumor tetek berkarakter jinak, namun keberadaannya tetap kudu diwaspadai lantaran bisa berkembang jadi kanker payudara. Saat ini, perkembangan medis menghadirkan teknik baru berupa operasi minimal invasif (minim sayatan) nan dikenal sebagai Endoscopic Breast Surgery (EBS) nan mempunyai faedah tambahan bagi pasien.

EBS adalah prosedur relatif baru di bagian onkologi nan tergolong kompleks, sehingga tetap jarang dilakukan di wilayah Asia, termasuk di China. Berbeda dengan operasi terbuka, perdarahan pada EBS lebih minimal sehingga pasien lebih sigap pulih dengan jejak operasi nan sangat kecil, sehingga memuaskan secara estetik dibandingkan operasi terbuka.

Di Indonesia, Dokter Spesialis Bedah Onkologi nan berpraktik di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Bayu Brahma, Sp.B(K) Onk merupakan master nan pertama kali melakukan tindakan EBS pada 2017 silam. Sejak saat itu, dr. Bayu terus mengembangkan teknik ini untuk memberikan hasil terbaik bagi pasien.

"EBS dilakukan dengan membikin sayatan mini sebagai akses untuk memasukkan peralatan bedah nan dilengkapi dengan kamera. Melalui perbesaran kamera dan tampilan pada layar, master dapat memandang area operasi dengan lebih jelas dan pengangkatan tumor dapat dilakukan dengan lebih akurat," kata dr. Bayu, baru-baru ini.

dr. Bayu menegaskan, tindakan EBS menangani tumor tetek dengan lebih optimal, baik dari segi keamanan, aspek medis, maupun estetika. Diakui, EBS tergolong kompleks lantaran berbeda dengan prosedur minimal invasif lainnya, seperti laparoskopi nan umum dilakukan pada pembedahan perut dengan area bedah nan luas.

Pasalnya, EBS dilakukan pada organ tetek dengan area bedah nan lebih sempit, sehingga dibutuhkan teknik nan lebih rumit. Untuk itu, prosedur ini memerlukan skill tinggi dan teknik unik demi hasil nan optimal.

Dengan tingkat kesulitan nan tinggi, EBS hanya dapat dilakukan di rumah sakit dengan tim master nan mahir dan berpengalaman, seperti dr. Bayu Brahma nan tergabung dalam tim master nan solid di Oncology Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Menyediakan jasa unik penanganan tumor dan kanker, prosedur ini didukung akomodasi medis nan canggih.

"Tahun 2025 ini, tim master di Oncology Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan telah melakukan 15 operasi EBS, baik untuk tumor jinak maupun galak (kanker), nan disertai dengan rekonstruksi payudara. Meskipun tidak semua kanker tetek dapat ditangani dengan prosedur EBS, namun kami bakal selalu memberikan tindakan terbaik bagi pasien nan memenuhi kriteria medis," kata dr. Bayu.

Selain tindakan EBS, Oncology Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga mempunyai jasa Mayapada Breast Clinic untuk para wanita nan mau menjaga kesehatan tetek dengan kelengkapan teknologi medis termutakhir, seperti Mammografi 3D, biopsi vakum pada tetek alias VABB nan minimal invasif, serta beragam penanganan kanker payudara, termasuk operasi pengangkatan payudara, rekonstruksi payudara, kemoterapi, sasaran terapi, imunoterapi, dan radioterapi antara lain fisioterapi dan rehabilitasi sebagai perawatan berkelanjutan.

Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM mengatakan bahwa Mayapada Hospital Jakarta Selatan terus meningkatkan kualitas pelayanan.

"Salah satunya melalui jasa unggulan Oncology Center nan menyediakan perawatan kanker secara komprehensif, dengan menghadirkan Tumor Board nan terdiri dari tim master nan aktif bekerja-sama untuk menyusun rencana perawatan mutakhir, serta tim Patient Navigator nan siap mendampingi pasien selama menjalani perawatan," ujar dr. Fiktorius.

Saat ini, Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga telah mempunyai legalisasi dari Joint Commission International (JCI), membuktikan bahwa Mayapada Hospital Jakarta Selatan berbareng unit lainnya alim terhadap protokol internasional dan standar kualitas tertinggi.

Protokol dan standar itu termasuk senantiasa mengutamakan patient experience dengan memusatkan dan melibatkan pasien dalam setiap langkah perawatan (patient centric) berbareng tim master multidisiplin nan bersinergi aktif (coordination of care).

Pasien dapat memesan jasa skrining tetek di Mayapada Hospital Jakarta Selatan alias unit lainnya melalui aplikasi MyCare dengan nan mudah dan cepat. Mayapada Hospital juga melayani pasien dari beragam asuransi seperti Allianz, nan memberikan kemudahan jasa rawat inap dan rawat jalan dengan akses non-tunai.

Ada beragam penanganan serta jasa lain di Mayapada Hospital nan bisa diperoleh melalui fitur Health Articles & Tips pada aplikasi MyCare. Selain itu, terdapat fitur Personal Health guna memantau aktivitas kebugaran dengan menghitung debar jantung, langkah kaki, jumlah kalori terbakara, dan Body Mass Index (BMI).

Aplikasi MyCare tersedia di Google Play Store dan App Store. Pengguna bakal mendapatkan reward point saat registrasi pertama kali, nan dapat dipakai sebagai potongan nilai jasa di seluruh unit Mayapada Hospital.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]