CNN Indonesia
Kamis, 08 Mei 2025 07:44 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkap rencana perubahan sejarah Indonesia dijajah selama 350 tahun melalui penulisan ulang sejarah nan tengah digodok.
Fadli mengatakan perubahan ini bakal menonjolkan upaya perlawanan Indonesia di banyak wilayah terhadap kolonialisme Belanda dan Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Aceh, di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Perang Jawa Diponegoro itu. Ada nan perlawanannya 200 tahun, ada nan perlawanannya puluhan, Jadi kita ubah bukan sejarah kita dijajahnya tapi perlawanannya nan kudu kita tonjolkan," kata Fadli di area Jakarta Selatan, Selasa (6/5) malam.
Fadli menjelaskan perubahan sejarah kolonialisme Indonesia itu juga dilakukan untuk merubah pola pikir masyarakat nan mempercayai Indonesia dijajah 350 tahun.
Ia menilai kolonialisme selama 350 tahun itu tidak sepenuhnya betul lantaran perlawanan terhadap kolonialisme terus dilakukan oleh bangsa Indonesia selama 3,5 abad itu.
"Termasuk saya katakan soal 350 tahun dijajah itu menurut saya kudu diubah mindset itu. Enggak ada 350 tahun Indonesia dijajah itu. Kita itu melakukan perlawanan terhadap para kolonialis itu," jelas dia.
Lebih lanjut, Fadli menjelaskan penulisan ulang sejarah Indonesia ini dilakukan sesuai dengan semangat Presiden pertama RI Soekarno nan mengatakan jangan melupakan sejarah.
Ia pun menyinggung penulisan ulang sejarah ini untuk memperkenalkan sejarah Indonesia kepada masyarakat nan tetap belum paham.
"Jadi kita kudu gencarkan sejarah. Dari mulai era prasejarah, proto sejarah sampai sejarah modern itu kudu kita ini," ujar dia.
"Kenapa sih, justru nan perlu ditanya kenapa takut dengan sejarah? Sejarah itu adalah bagian dari masa lampau kita. Kalau kita mau tahu hari ini kita kudu memandang masa lalu," sambungnya.
Fadli mengatakan penulisan ulang sejarah ini ditargetkan rampung sebelum 17 Agustus 2025 ketika usia kemerdekaan Indonesia menginjak 80 tahun.
Guru Besar UI Susanto Zuhdi ditunjuk menjadi ketua tim penulisan ulang sejarah RI dengan beranggotakan 100 sejarawan dari beragam perguruan tinggi.
(fra/mab/fra)
[Gambas:Video CNN]