Slot gampangJP Slot gacor hari ini manut88 link alternatif manut88 login manut88 link login manut88 manut88 link manut88 alternatif Live chat live chat slot manut88 slot manut88 app manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 login Andre dapat skin legend mahjong ways 2 main gates olympus saat istirahat dapat perkalian merah modal pinjam seratus irwat dapatkan maxwin

Subsidi Mandek Warga Setop Beli Motor Listrik, Para Dealer Sakit Perut

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengatakan para dealer sepeda motor listrik sekarang 'sakit perut' lantaran masyarakat berakhir beli dan tak ada kepastian subsidi bakal dilanjutkan.

Pemerintah sudah menggulirkan subsidi pembelian motor listrik bagi masyarakat sebesar Rp7 juta per unit sejak 2023. Subsidi ini dilanjutkan ke 2024 tetapi kuota dibatasi hanya sekitar 60 ribu unit.

Kuota itu sudah terserap lenyap pada September 2024 dan tak ada penambahan hingga membikin pemberian subsidi otomatis berhenti. Sedari itu hingga sekarang menjadi masa suram bagi para dealer motor listrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moeldoko mengatakan bumi upaya mau ada kepastian tentang kebijakan fiskal dari pemerintah.

"Kalau ada subsidi, apa bentuknya? Seperti contoh subsidi untuk sebuah motor, dilanjutkan alias tidak? Kalau dilanjutkan seperti apa? Ini perlu kepastian," kata dia di hari pembukaan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS), Selasa (29/4).

"Karena bumi upaya saat ini mengalami situasi nan enggak nyaman. Ada terjadi stagnan market, pasar berhenti. Karena apa? Karena konsumen menunggu kebijakan itu," ucapnya lagi.

Moldoko menyebut konsumen memilih menunggu kelanjutan subsidi motor listrik dari pemerintah dan menunda pembelian. Hal ini menyebabkan pasar stagnan dan para dealer berada di situasi tidak nyaman.

"Sehingga nan mau membeli, tunggu dulu. Nah, ini para dealer sekarang sakit perut begitu," tuturnya.

Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi pada Februari lampau menyampaikan subsidi nan berhenti, ditambah daya beli masyarakat menurun, membikin penjualan motor listrik tertunda nan hasilnya stok dealer menumpuk.

"Cukup banyak (stok), lantaran masyarakat stop buying untuk menunggu insentif subsidi," kata Budi, Senin (3/2).

Subsidi diganti PPN DTP

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Februari sebenarnya sudah memberi pencerahan soal nasib subsidi motor listrik untuk tahun ini. Dia bilang subsidi Rp7 juta per unit bakal diganti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP).

"Jadi PPN DTP untuk pembelian motor listrik baru. Sebelumnya kan diberikan subsidi Rp7 juta. Kalau sekarang tidak, berbentuk PPN, kan mobil juga kita berikan," ucap Airlangga, Selasa (18/2).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Februari juga menyatakan subsidi motor listrik buat tahun ini 'pasti ada', tetapi sedang dalam tahap penghitungan.

"Insentif motor listrik dalam waktu dekat ini sudah finishing up. Angkanya tetap dalam proses perhitungan, tapi nan pasti ada," ujar Agus.

Namun hingga saat ini belum ada patokan pemerintah nan terbit untuk menyatakan pemberian subsidi motor listrik.

Moeldoko mengatakan apapun corak subsidinya, nan terpenting ada kepastian.

"Ya itu, kita berambisi ya ada tetap subsidi dalam corak nan seperti kemarin, direct ya, direct Rp7,5 juta dan Rp10 juta untuk konversi. Kita harapnya seperti itu," kata Moeldoko.

"Tapi jika pemerintah menganggap bahwa oh ada kebijakan baru nan lebih bagus, oh kita juga terima, mungkin dialihkan ke PPN, bisa diterima, nan krusial segera ada kepastian, bumi upaya menunggu itu," papar dia.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]