slot gacor hari ini gampang menang manut88 slot dana manut88 link manut88 manut88 login manut88 manut88 link manut88 slot server thailand manut88 manut88 manut88 manut88 link alternatif manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 login manut88 login GampangJP

Terus Meningkat, Hampir 2 Ribu Anak Di Ri Idap Diabetes Tipe 1

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus diabetes melitus (DM) tipe-1 pada anak di Indonesia terus meningkat. Hingga tahun 2025, tercatat sebanyak 1.948 kasus glukosuria tipe-1 pada anak.

Dalam satu tahun terakhir, nomor tersebut bertambah sebanyak 527 kasus baru.

"Ini jadi sirine bagi kita semua bahwa anak-anak juga rentan terkena diabetes, khususnya DM jenis 1 nan berkarakter autoimun," kata master subspesialis endokrinologi anak Nur Rochmah dalam media talk nan digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara daring, Selasa (29/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nur Rochmah juga merinci, dari total 1.948 pasien, 58 persen adalah pasien anak perempuan. Sisanya, sebanyak 42 persen adalah anak laki-laki.

"Kebanyakan memang pasien itu anak wanita ya," kata dia.

Bila ditarik mundur, tren kenaikan ini terjadi secara konsisten selama tiga tahun terakhir. Data menunjukkan, tercatat sebanyak 584 kasus glukosuria tipe-1 anak pada tahun 2022. Angkanya bertambah sebanyak 594 kasus pada 2023. Angka pertambahan kemudian menurun sedikit pada tahun 2024 menjadi 527 kasus baru.

"Memang ada penurunan dari tahun sebelumnya. Tapi tetap kudu waspada lantaran jika ditotal jumlahnya cukup banyak," kata dia.

Dia juga menyebut, kenaikan jumlah penderita glukosuria tak hanya terjadi di Indonesia. Fenomena serupa juga terjadi di tingkat global.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat penambahan kasus baru DM jenis 1 pada anak sebagai berikut:

- tahun 2022: 41.033 pasien
- tahun 2023: 52.249 pasien
- tahun 2024: 64.743 pasien

Apa itu glukosuria tipe-1?

Ilustrasi glukosuria anakIlustrasi. Diabetes tipe-1 pada anak terjadi lantaran autoimun. (iStock/vadimguzhva)

Diabetes melitus jenis 1 merupakan penyakit autoimun nan menyebabkan pankreas tidak bisa memproduksi insulin, hormon nan membantu mengatur kadar gula dalam darah.

Tanpa insulin, gula darah menumpuk dan bisa menyebabkan beragam komplikasi serius jika tidak ditangani.

"DM jenis 1 pada anak terjadi lantaran tubuh mereka kekurangan insulin. Penting sekali untuk mengetahui kondisi ini lebih awal, sebelum muncul komplikasi nan lebih berat," jelas Nur Rochmah.

Gejala DM jenis 1 pada anak bisa berupa:

- sering haus dan buang air kecil,
- berat badan turun drastis,
- mudah lelah,
- luka susah sembuh.

Banyak orang tua tidak menyangka gejala-gejala tersebut berangkaian dengan diabetes, sehingga pemeriksaan sering kali datang terlambat.

Para mahir menekankan pentingnya penemuan awal agar anak bisa segera mendapatkan penanganan. Penatalaksanaan DM jenis 1 pada anak memerlukan pendekatan jangka panjang, termasuk pemberian insulin harian, pengaturan pola makan, dan support psikologis.

"Kadang kita berpikir glukosuria hanya penyakit orang tua. Tapi faktanya, anak-anak juga bisa kena, dan mereka butuh perhatian serta penanganan khusus," kata Nur Rochmah.

Jika anak mulai menunjukkan indikasi seperti sering buang air mini di malam hari, sigap lapar dan haus, serta berat badan turun tanpa sebab, jangan tunda periksa ke dokter. Semakin sigap terdeteksi, semakin besar kesempatan anak untuk tetap tumbuh sehat dan aktif meski hidup dengan diabetes.

(tis/asr)

Berita Hari Ini

Berita Terbaru

Berita Indonesia

Cerita Horor

Pesona indonesia

Kabar Tempo

Liputan berita

Berita Indonesia Terbaru