Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah bakal meluncurkan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) secara nasional pada 19 Juli mendatang di Klaten, Jawa Tengah, nan menjadi pusat penyelenggaraan kegiatan.
Peluncuran ini bakal diikuti oleh seluruh provinsi dan kabupaten, nan melibatkan kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lurah, serta abdi negara daerah.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan namalain Zulhas menyampaikan pembentukan Kopdes Merah Putih telah menjangkau 80 ribu unit nan secara legal telah berbadan hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sebagian besar tetap dalam tahap awal, sekitar 100 koperasi telah memenuhi syarat dan siap beroperasi.
"Yang dilaunching itu pembentukan 80 ribu, tapi sekaligus sudah ada mockup-nya. Diperkirakan nan sudah daftar jadi, sudah memenuhi persyaratan, sudah ada 100 lebih," ujar Zulhas dalam konvensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (7/7).
Adapun Kopdes Merah Putih dirancang sebagai koperasi multifungsi di tingkat desa. Zulhas menargetkan setiap kabupaten mempunyai minimal satu koperasi aktif, meski penyempurnaan prasarana dan jasa dijadwalkan rampung pada akhir tahun.
Ia menekankan koperasi ini dirancang dengan pendekatan upaya terlebih dahulu, baru kemudian difasilitasi pembiayaan dengan plafon pinjaman hingga Rp3 miliar melalui Himpunan Bank Negara (Himbara).
"Tapi setelah usahanya jelas, jangan ambil duit saja, tidak. Dan ini tidak APBN, ini pinjaman," katanya.
Ia menjelaskan Kopdes Merah Putih di Klaten bakal menjadi prototipe nasional nan dilengkapi beragam akomodasi pelayanan dasar masyarakat.
Zulhas menyebut koperasi bakal menyediakan pemasok pupuk untuk kebutuhan pertanian, gerai gas melon untuk kebutuhan rumah tangga, serta toko sembako untuk pemenuhan kebutuhan pokok warga.
Untuk mendukung distribusi, bakal disiapkan kendaraan berupa truk besar dan mobil mini nan dapat digunakan untuk mengangkut hasil panen seperti gabah dan jagung ke Perum Bulog.
Selain itu, koperasi juga bakal berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia untuk penyaluran support sosial langsung ke tingkat desa.
Sementara itu, akses ke perbankan juga diperkuat melalui kehadiran jasa Mandiri Link, BRI Link, BNI Link, hingga Bank Syariah.
Hal ini diharapkan dapat memangkas ketergantungan masyarakat terhadap rentenir dan memutus rantai pengedaran sembako nan selama ini dinilai terlalu panjang.
"Ada delapan layer, jadi desa itu bakal beli minyak goreng itu melalui delapan layer. Ini langsung dipotong," ujarnya.
Kopdes juga dirancang mempunyai akomodasi kesehatan berupa klinik dan toko obat desa. Dengan adanya jasa ini, kata Zulhas, masyarakat tak lagi perlu ke kota untuk pengobatan ringan. Tak kalah penting, koperasi juga dilengkapi penyimpanan penyimpanan gabah, jagung, dan hasil panen lainnya.
"Bayangin kita bakal punya 80 ribu gudang," kata Zulkifli.
Zulhas menjelaskan penyelenggaraan program ini melibatkan beragam pihak, mulai dari kementerian, pemerintah daerah, perusahaan pelat merah seperti Bulog dan ID Food, serta perbankan. Satgas unik di tingkat kabupaten dan provinsi juga dibentuk untuk mempercepat proses penyelenggaraan di lapangan.
[Gambas:Video CNN]
(del/pta)