Apa Yang Terjadi Pada Tubuh Jika Makan Brokoli Tiap Hari?

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Brokoli kerap dijuluki 'superfood' berkah reputasinya sebagai salah satu sayuran paling sehat dan bergizi. Kaya bakal vitamin, mineral, antioksidan, dan serat, brokoli sangat baik untuk jantung, otak, tulang, sistem kekebalan tubuh, serta kesehatan usus.

Tak heran jika sayuran hijau ini mudah dipadukan dengan beragam hidangan. Brokoli bisa menjadi santapan nan lezat jika dimasak dengan tepat dan benar.

Namun, di kembali label 'superfood' tersebut, konsumsi brokoli juga mempunyai pengaruh tertentu nan perlu diperhatikan, terutama jika dimakan secara berlebihan.

Apa saja nan perlu Anda ketahui mengenai pengaruh setelah mengonsumsi brokoli, terutama jika dilakukan setiap hari?

Meski manfaatnya segudang, terlalu sering alias salah dalam mengolah brokoli bisa memicu beberapa masalah kesehatan. 

Berikut adalah beberapa pengaruh nan mungkin muncul, dilansir dari Eat This Not That.

1. Memicu Perut Kembung

Brokoli kaya bakal rafinosa, sejenis gula nan terdiri dari galaktosa, glukosa, dan fruktosa. Senyawa ini susah dicerna oleh usus, sehingga kuman usus bakal memfermentasinya dan menghasilkan gas metana, nan dapat menyebabkan perut kembung. Risiko ini lebih tinggi jika brokoli dikonsumsi mentah. Memasak brokoli dengan betul dapat membantu mengurangi pengaruh samping ini.

2. Berpotensi Memengaruhi Tiroid

Brokoli termasuk dalam kategori makanan goitrogen, ialah makanan nan mengandung senyawa 'goitrin'. Senyawa ini dapat mengganggu sintesis hormon tiroid, terutama jika dibarengi dengan kekurangan yodium. Namun, memanaskan alias memasak brokoli bisa membantu menghilangkan kandungan goitrin tersebut.

Manfaat Luar Biasa Brokoli untuk Kesehatan

Selain pengaruh samping nan bisa diminimalisir, faedah brokoli bagi tubuh sangatlah banyak. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Mengurangi Peradangan

Konsumsi brokoli dapat menurunkan kadar C-Reactive Protein (CRP) dalam darah, nan merupakan penanda peradangan. Sebuah studi dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition pada perokok laki-laki muda menunjukkan bahwa konsumsi 250 gram brokoli per hari selama 10 hari bisa menurunkan kadar CRP plasma rata-rata 48 persen, sekaligus meningkatkan folat dan lutein.

2. Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah

Brokoli berkedudukan krusial dalam menjaga arteri dan vena tetap bersih. Penelitian nan dipublikasikan di British Journal of Nutrition menemukan bahwa konsumsi tinggi sayuran silangan seperti brokoli berangkaian dengan masalah pembuluh darah nan lebih sedikit.

3. Melindungi dari Penyakit Hati Berlemak

Makan banyak brokoli dapat membantu mengurangi konsumsi makanan berlemak dan bergula nan bisa merusak hati. Sebuah studi pada tikus nan dipublikasikan di The Journal of Nutrition menemukan bahwa tikus dengan pola makan tinggi lemak dan gula mengalami penurunan akibat masalah hati setelah menerima suplemen brokoli selama enam bulan.

4. Mengurangi Risiko Kanker

Meskipun penelitian lebih lanjut tetap diperlukan, bukti dari National Cancer Institute menunjukkan adanya kaitan antara konsumsi sayuran silangan seperti brokoli setiap hari dengan akibat lebih rendah terkena kanker prostat, usus besar, paru-paru, dan payudara.

5. Meningkatkan Harapan Hidup

Sebuah meta-analisis nan diterbitkan dalam The Lancet menemukan bahwa orang nan mengonsumsi lebih banyak serat, termasuk dari brokoli, mempunyai penurunan akibat kematian antara 15 hingga 30 persen akibat penyakit jantung, stroke, glukosuria jenis 2, dan kanker. Hal ini menggarisbawahi peran brokoli dalam mendukung umur panjang nan sehat.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]