Jakarta, CNN Indonesia --
PT Pertamina (Persero) melakukan penanaman pohon produktif di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Sukamakmur, Kabupaten Bogor pada Sabtu (1/11) sebagai upaya mitigasi potensi musibah di area perbukitan nan sebelumnya minim tanaman dan rawan longsor.
Berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Pertamina menanami lahan seluas 100 hektare di wilayah hulu wilayah aliran sungai (DAS) Bekasi dengan ratusan pohon produktif seperti alpukat, durian, rambutan, dan petai.
Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono berharap, program penanaman pohon ini dapat mendukung pemerintah menghadapi perubahan suasana dan mencapai sasaran Net Zero Emission, dengan memberi nilai ekonomi nyata bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini Pertamina Group menanam 500 pohon sebagai corak support nyata terhadap tindakan mitigasi iklim. Kegiatan ini bukan hanya simbol, tapi bagian dari komitmen kami untuk menyeimbangkan emisi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Agung.
Agung optimistis bahwa sinergi dengan beragam lembaga, mitra, dan komponen masyarakat bakal memperkuat upaya pelestarian lingkungan dan ekonomi lokal.
(Foto: arsip Pertamina)
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan bahwa pemilihan letak Desa Pabuaran lantaran dinilai menjadi bagian krusial dari hulu DAS Bekasi nan mencakup tiga aliran sungai utama, ialah Cilensi, Hambalang, dan Bekasi.
"Daerah ini rawan banjir lantaran hulu DAS ini sempat gundul. Dengan menanam pohon di wilayah area konservasi, program ini membantu mengurangi akibat banjir dan longsor saat curah hujan tinggi. Pohon-pohon ini juga bakal menyerap air dan menstabilkan tanah," kata Hanif di sela aktivitas penanaman pohon.
Menurut Hanif, langkah penanaman ini bakal membawa makna besar bagi masa depan.
"Satu pohon nan tumbuh besar bisa memberi oksigen untuk dua orang. Karena itu, mari terus menanam dan menjaga lingkungan, dimulai dari hulu sungai seperti di sini," tuturnya.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono menyebut bahwa aktivitas penanaman ini merupakan bagian dari program keseimbangan karbon (carbon offset) jelang Konferensi Iklim Dunia (COP30) di Belém, Brazil.
"Satu pohon nan ditanam ini bakal mempunyai peran ganda: menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida (CO₂). Semakin banyak nan menanam, semakin besar pula kontribusi kita dalam mengurangi emisi. Dengan langkah ini, kita seperti 'menghapus dosa karbon' agar bumi tetap sehat dan layak dihuni," ujar Diaz.
Ketua RW 06 Desa Pabuaran, Rizwan menyatakan menyambut aktivitas penanaman pohon nan diinisiasi Pertamina. Menurutnya, penduduk Desa Pabuaran sekarang berkesempatan meningkatkan kesejahteraan melalui hasil panen buah dan olahan dari pohon-pohon produktif nan ditanam.
"Dulu rimba di sini gundul lantaran tidak ada lagi penanaman pohon baru. Sekarang, Alhamdulillah, dengan support dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Pertamina, rimba mulai tumbuh kembali. Kami berambisi manfaatnya bakal besar sekali bagi warga," ujar Rizwan.
Rizwan menambahkan, saat ini penduduk setempat sedang membentuk golongan tani untuk mengelola hasil pohon produktif. Bila pohon nan ditanam kelak berbuah, buahnya dapat dijual untuk menambah perekonomian warga.
"Kami juga berkomitmen menjaga agar rimba ini tidak rusak lagi dan bisa membantu mencegah banjir maupun longsor," pungkasnya.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]
15 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·