CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2025 09:00 WIB
            Ilustrasi FAM. (Dok. FAM) 
            Jakarta, CNN Indonesia --
Netizen bereaksi keras setelah FIFA menolak banding Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengenai arsip tiruan dalam menaturalisasi tujuh pemain.
Setelah menggelar sidang, badan sepak bola bumi itu resmi menolak banding FAM pada Senin (3/11) malam.
"Setelah menganalisis pengajuan banding dan melakukan sidang, Komite Banding memutuskan untuk menolak banding tersebut," demikian pernyataan resmi Komite Banding FIFA, Senin (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan penolakan itu, FIFA tetap memberikan balasan denda 350.000 franc Swiss alias setara dengan Rp7,3 miliar, lampau denda 2.000 franc Swiss kepada tujuh pemain naturalisasi Malaysia, dan balasan larangan bermain selama 12 bulan kepada tujuh pemain itu.
Ketujuh pemain naturalisasi Malaysia nan dihukum FIFA adalah: Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, Hector Hevel, Facundo Garces, dan Gabriel Palmero.
Melihat keputusan tersebut, netizen berang. Suporter Malaysia merasa iba kepada tujuh pemain nan tersandung kasus ini.
[Gambas:Instagram]
"Kasihan para pemain nan terkena sanksi, liga makin hancur, Semoga mereka tetap berprestasi setelah hukuman berakhir. Teruslah bangkit Malaysia-ku!" ucap salah satu netizen.
Sebagian suporter tidak bisa menutupi kekecewaan atas balasan nan diterima FAM ini. Meski begitu, mereka berambisi Harimau Malaysia tetap sukses.
"Malu banget! Tak ada kata nan tepat selain reformasi total di tubuh FAM agar Tigers bisa sukses lagi! Semangat terus Jiranku."
Meski begitu tidak sedikit juga nan menyindir soal Johor Darul Ta'zim (JDT). Pasalnya, tujuh pemain naturalisasi ini dinilai sebagai bagian reformasi timnas Malaysia nan merupakan buahpikiran pemilik JDT, Tunku Ismail Sultan Ibrahim.
"Jadi JDT kudu didenda lantaran pakai pemain palsu, kan? Syukurlah tahun ini bisa nonton tim lain main di ACL."
[Gambas:Video CNN]
(sry/sry)
        6 jam yang lalu
    
    
            
            
            
            
            
            
            
            
                    English (US)  ·         
                    Indonesian (ID)  ·