slot gacor hari ini gampang menang manut88 slot dana manut88 link manut88 manut88 login manut88 manut88 link manut88 slot server thailand manut88 manut88 manut88 manut88 link alternatif manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 login manut88 login GampangJP

Review Film: Die My Love

Sedang Trending 3 hari yang lalu

img-title Endro Priherdityo

Die My Love bukan untuk semua orang, terutama bagi mereka nan berambisi bakal cinta dan angan hidup nan bagus setelah berfamili tetap datang di dunia.

Jakarta, CNN Indonesia --

Kalut dan kombinasi campur antara fatamorgana dengan realita nan dialami seorang ibu dengan depresi pascapersalinan namalain postpartum depression, jadi gambaran nan ditampilkan secara gamblang oleh Lynne Ramsay dalam Die My Love.

Film nan diangkat dari novel berjudul sama karya Ariana Harwicz dengan naskah nan ditulis Ramsay berbareng Walsh dengan Alice Birch ini intens, gelap, dan penuh dengan rasa tidak nyaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mungkin memang itu nan jadi tujuan Ramsay, ialah membawa penonton ke dalam isi kepala seorang wanita berjulukan Grace nan rapuh, tidak stabil, dan penuh ketidaknyamanan, nan dalam perihal ini dimainkan dengan baik oleh Jennifer Lawrence.

Lawrence sukses menyalurkan kebingungan, kemarahan, rasa haus bakal kasih sayang, hingga dorongan-dorongan destruktif dengan keberanian akting luar biasa. Rasa bingung, lelah, dan dihantui bias nyata dan khayalan itu apalagi sukses keluar dari layar dan dirasakan oleh saya.

Usaha Ramsay untuk menggambarkan gimana seorang wanita mengalami depresi postpartum, nan seringkali disalahpahami dalam bumi nyata, memang patut diapresiasi.

Namun sayangnya drama dari latar belakang Grace dan perkembangan karakter-karakter dalam movie ini, terutama di sekitar Grace, mencuri konsentrasi dari tujuan awal Ramsay tersebut.

Film Die My Love (2025). (Kimberley French via IMDb)Review Film Die My Love (2025): Film nan diangkat dari novel berjudul sama karya Ariana Harwicz dengan naskah nan ditulis Ramsay berbareng Walsh dengan Alice Birch ini intens, gelap, dan penuh dengan rasa tidak nyaman. (Kimberley French via IMDb)

Dengan problematika hidup nan rupanya sudah dimiliki Grace sebelum menghadapi disfungsi mental pascamelahirkan, seolah menjadi justifikasi problematikanya seorang perempuan.

Film ini banyak menggambarkan segmen gila dari Grace nan berperilaku secara impulsif. Grace dipotret seperti hewan liar nan bebas dalam rumahnya sendiri, merayap, marah, dan kehilangan kendali.

Sementara itu, Robert Pattinson sebagai Jackson datang sebagai seorang suami nan terlihat tertekan akibat kondisi istrinya. Padahal, Jackson punya andil atas situasi kekacauan nan terjadi pada Grace, bukan hanya sekadar korban keadaan.

Ketimpangan andil ini nan kemudian menggambarkan Die My Love seolah terasa semakin menempatkan posisi Grace, nan mana adalah perempuan, sebagai pihak nan bermasalah dalam kekacauan hubungannya dengan pasangannya.

Selain masalah ketimpangan dan perkembangan cerita nan membikin resah, sejumlah perihal dalam cerita ini seolah tak masuk logika saya. Seperti mereka nan hidup seolah di era sebelum listrik ditemukan, padahal mereka juga menggunakan peralatan rumah tangga elektronik.

Detail mini tersebut cukup mengganggu lantaran memecah realisme nan dibangun oleh film. Alih-alih menjadi makna alias semacam metafora, perihal ini malah terasa sebagai teknis movie nan lepas dari kendali.

Film Die My Love (2025). (Kimberley French via IMDb)Review Film Die My Love (2025): Ketimpangan andil ini nan kemudian menggambarkan Die My Love seolah terasa semakin menempatkan posisi Grace, nan mana adalah perempuan, sebagai pihak nan bermasalah dalam kekacauan hubungannya dengan pasangannya.(Kimberley French via IMDb)

Mungkin Lynne Ramsay mau menggambarkan gimana suram dan gelapnya hidup Grace serta hubungannya dengan Jackson. Namun memandang seberapa banyak scene dalam gelap di movie ini, rasanya perihal itu menjadi sebuah kekonyolan nan membingungkan penonton alih-alih menyampaikan emosi karakter.

Belum lagi alur cerita nan bagi saya melompat-lompat mengikuti pola pikir Grace nan tidak linear. Sejumlah segmen juga tampak bertele-tele seolah dibuat hanya untuk memperpanjang durasi. Bila memang Ramsay mau membikin penonton ikut capek dalam menyaksikan movie ini, maka itu memang tercapai.

Mungkin memang Die My Love bukan untuk semua orang, terutama bagi mereka nan berambisi bakal cinta dan angan hidup nan bagus setelah berfamili tetap datang di dunia.

Namun bagi mereka nan penasaran dengan sisi gelap sebuah jiwa, bisa jadi movie ini bakal macam Grace nan merangkak dengan tatapan penuh nafsu di tengah padang rumput kala tengah malam, menjamah adrenalin fans psychological thriller.

Terlepas dari segala keabsurdan dan kegelapan nan ada di Die My Love, Jennifer Lawrence tampil bercahaya dalam membawakan jiwa seorang ibu nan runtuh perlahan dalam kegelapan malam. Sesuatu nan menggugah siapa pun untuk lebih peduli pada jiwa dari para wanita nan telah membawa kehidupan baru ke dunia.

[Gambas:Youtube]

(end)

Berita Hari Ini

Berita Terbaru

Berita Indonesia

Cerita Horor

Pesona indonesia

Kabar Tempo

Liputan berita

Berita Indonesia Terbaru