slot gacor hari ini gampang menang manut88 slot dana manut88 link manut88 manut88 login manut88 manut88 link manut88 slot server thailand manut88 manut88 manut88 manut88 link alternatif manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 login manut88 login GampangJP

Daihatsu Klaim Mobilnya Bisa Tenggak Bbm Etanol 10 Persen

Sedang Trending 8 jam yang lalu

Osaka, CNN Indonesia --

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) blak-blakan menyebut bahwa seluruh model Daihatsu yang dijual di Tanah Air sudah bisa menenggak bahan bakar nan mengandung etanol hingga 10 persen.

Sri Agung Handayani, Marketing Director and Corporate Communication Director PT ADM, mengatakan bahwa perihal ini sejalan dengan rencana pemerintah menyiapkan kebijakan penggunaan bahan bakar etanol di Indonesia.

"Jadi, pemerintah berencana, Pak Menteri [ESDM Bahlil Lahadalia] mengatakan kemungkinan ada unsur etanol, etanol 10 persen," kata Agung di Osaka, Jepang, pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agung Daihatsu sudah melakukan riset dan pengembangan (R&D) untuk memastikan seluruh kendaraan mereka dapat menyesuaikan dengan standar bahan baku tersebut.

"Jadi, kami mempunyai R&D dan kami sudah menyiapkan. Satu, kendaraan Daihatsu kompatibel terhadap etanol maksimum 10 persen. Dua, dengan catatan penggunaan oktan-nya kudu sesuai nan di-suggest," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, pemerintah bakal menerapkan mandatory alias tanggungjawab etanol 10 persen (E10) untuk seluruh produk bensin alias bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.

E10 adalah campuran bensin dan etanol 10 persen. Namun, tanggungjawab ini dikecualikan untuk solar lantaran ada program tersendiri buat jenis bahan bakar ini, ialah Bioetanol (B50) di tahun depan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan mandatory E10 ini sudah dibahas dengan Presiden Prabowo Subianto dan sudah disepakati untuk menerapkannya.

Mandatory etanol 10 persen ini bermaksud mengurangi impor minyak dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya alam nan melimpah. Salah satunya, dari tanaman tebu untuk dijadikan etanol.

Sebab, berasas porsinya, penggunaan BBM untuk konsumsi saat ini sebesar 60 persen tetap berasal dari impor. Oleh karena itu, demi kemandirian daya dalam negeri, pemerintah kudu menggunakan sumber daya nan dimiliki.

Selain untuk mengurangi impor, imbuh Bahlil, mandatory E10 juga bermaksud untuk mendukung komitmen daya bersih nan ramah lingkungan alias Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

"Dengan demikian, kita bakal kombinasi bensin kita dengan etanol. Tujuannya apa, agar tidak kita impor banyak dan juga untuk membikin minyak nan bersih, nan ramah lingkungan," jelasnya.

Soal tanggungjawab etanol 10 persen ini, Bahlil memperkirakan penerapannya bisa bertindak 2-3 tahun ke depan alias pada 2027 alias 2028.

(dmi/dmi)

Berita Hari Ini

Berita Terbaru

Berita Indonesia

Cerita Horor

Pesona indonesia

Kabar Tempo

Liputan berita

Berita Indonesia Terbaru