Jakarta, CNN Indonesia --
Kata skena marak dilontarkan banyak orang akhir-akhir ini, terlebih oleh generasi Z (gen-Z). Istilah tersebut juga kerap muncul di beragam platform media sosial (medsos), seperti TikTok, X, hingga Instagram. Memangnya, apa itu skena?
Seiring berkembangnya zaman, muncul istilah-istilah gaul nan penggunaannya kian terkenal dalam ruang lingkup sosial. Akan tetapi, makna dari kata-kata gaul kerap susah ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum, bahasa gaul identik dengan bentuk-bentuk akronim, termasuk kata "skena". Kata ini banyak dipakai dalam keseharian alias suatu tongkrongan.
Istilah ini ngetren di medsos, nan diambil dari kata dalam bahasa Inggris, ialah scene. Kata scene sendiri biasanya dipakai dalam konteks organisasi seni nan tidak konvensional alias tak umum.
Arti kata skena
Skena adalah corak akronim dari sua, cengkerama, dan kelana, sebagaimana dikutip dari buku Problematika Bahasa Indonesia.
Istilah skena digambarkan untuk sebuah konsep sekumpulan anak muda nan sering kali berjumpa (sua), melakukan perjalanan (kelana), dan kerap membicarakan banyak perihal (cengkerama).
Konteks skena dalam berkelompok nan ngetren di medsos merujuk sekaligus identik dengan hobi. Entah itu musik, otomotif, olahraga, fashion, dan lain sebagainya.
Sementara itu, menukil Jurnal Penelitian Inovatif (Jupin) nan berjudul SKENA dalam Perspektif Mahasiswa FISIP Unsoed, skena biasanya merujuk pada subkultur alias golongan sosial nan terbentuk berasas minat alias identitas spesifik seperti musik, seni, alias aktivitas tertentu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa skena adalah sebuah golongan orang nan mempunyai kegemaran alias kesukaan nan sama, suka bercengkerama, bergaul, serta berganti pikiran.
Sebagai contoh, dalam bumi fesyen misalnya, anak skena merujuk pada tren penggunaan busana terkini seperti kaos oversize dengan kreasi dan tulisan kata-kata bijak populer.
Di sisi lain, dalam bumi musik, anak skena memungkinkan seseorang merujuk pada pilihan alias minat terhadap musik underground alias musik nan tidak terlampau populer.
Istilah skena nan ngetren di medsos bisa jadi menunjukkan minat pada subkultur dan keberagaman dalam suatu organisasi online di Indonesia.
Hal ini menunjukkan pula adanya dinamika sosial dan budaya nan terus berkembang seiring pesatnya kemajuan di bumi media sosial.
Ciri-ciri anak skena
Terdapat ciri-ciri anak skena sebagaimana nan sering terdengar di medsos, di antaranya:
- Mengenakan style busana tertentu, seperti kaus band oversize, celana kargo, sneakers kekinian, tote bag, hingga kacamata berbingkai tebal.
- Memiliki selera musik tertentu nan niche alias underground, seperti shoegaze, post-rock, city pop, indi, dan lainnya.
- Menghadiri aktivitas komunitas, seperti konser, pameran seni, alias pop-up market lokal.
- Menyukai tempat nongkrong nan unik, seperti warung kopi dengan interior industrial.
- Menunjukkan support dan kepedulian terhadap produk-produk lokal, seperti merek fesyen dan musisi.
- Menyukai berekspresi melalui musik, tulisan, seni visual, dan semacamnya.
Penggunaan kata skena di media sosial biasanya dimaknai dengan konotasi negatif. Akan tetapi pada dasarnya istilah ini tidak merujuk pada hal-hal negatif.
Demikian penjelasan mengenai apa itu skena nan sering kali diperbincangkan di medsos. Semoga bermanfaat.
(hdr/juh)
[Gambas:Video CNN]
1 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·