Solo, CNN Indonesia --
Sebuah surat berkop Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo, Jawa Tengah, menyatakan Warung Bakso Remaja, Kelurahan Gading, Pasar Kliwon, menjual produk nonhalal.
Surat tersebut berupa Berita Acara Tim Monitoring Unit Usaha Kuliner tahun 2025. Berita aktivitas tersebut belum bernomor meski sudah bercap tangan lengkap.
Viralnya surat tersebut menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Pasalnya, warung Bakso Remaja termasuk salah satu kuliner nan ramai pelanggan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dikonfirmasi, Penyelia Halal Reguler Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta, Encep Muhammad Ilham mengatakan buletin aktivitas tersebut dibuat saat inspeksi mendadak bulan Oktober lalu.
"Berdasarkan sidak kemarin itu memang Bakso Remaja Gading menyatakan bahwa produknya maupun bahan nan digunakan non-halal," kata Encep, Senin (3/11).
Encep menegaskan buletin aktivitas tersebut belum final. Pihaknya tetap menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan kandungan dalam menu nan ditawarkan warung tersebut.
"Tapi ini tetap dalam proses di laboratorium di Dispangtan. Saya belum bisa memastikan," katanya
Encep menambahkan sidak tersebut hanya memeriksa Warung Bakso Remaja di Kelurahan Gading saja. Ia menegaskan hasil sidak tidak berangkaian dengan cabang-cabang lain Bakso Remaja.
Ditemui terpisah, Kepala Dispangtan Solo, Wahyu Kristina alias berkawan disapa Ina mengatakan buletin aktivitas tersebut berasas pengakuan pemilik.
"Waktu ditanya, pemilik menjawab sesuai dengan buletin aktivitas itu," kata Ina.
Namun Ina menyayangkan beredarnya buletin aktivitas tersebut ke publik. Pasalnya, arsip itu tetap belum final sehingga belum mendapat nomor surat.
"Memang (pemilik) menyatakan mengaku bahwa mengandung bahan non-halal. Tapi kita tetap ada uji sampel dan sekarang belum jadi," ujarnya.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sempat memasang label nonhalal di Bakso Remaja. Warung bakso tersebut juga diminta untuk menutup sementara operasionalnya sembari menunggu hasil uji laboratorium.
"Supaya tidak menimbulkan keresahan maka untuk sementara ditutup dulu," kata Ina.
Bantahan pemilik bakso remaja
Pemilik Bakso Remaja, Tirtania Laura Damayanti membantah warungnya menyajikan makanan nonhalal. Ia menyebut label nonhalal nan disematkan di usahanya tersebut timbul lantaran miskomunikasi.
Laura memastikan warungnya hanya menawarkan menu halal. Ia menyinggung keluarganya nan berlatar belakang Islam.
"Sebenarnya bakso kita itu halal. Semua bahannya halal, enggak pakai babi alias apa-apa lantaran kita juga semua muslim," kata Laura, Senin (3/11).
Laura mengakui warung Bakso Remaja di Kelurahan Gading, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah sempat didatangi petugas untuk inspeksi mendadak. Saat itu, hanya orang tua dan pegawai nan berada di warung.
"Bapak saya waktu diwawancarai dia bingung antara legal itu apa, non-halal apa. Dia salah jawab," kata dia.
Ia mengaku bapaknya sedang dalam proses pengobatan. Bapaknya tak jarang mengalami gangguan pendengaran.
"Jadi bapak saya itu kadang-kadang tidak dengar, kadang-kadang bingung," kata dia.
Laura percaya bakso nan dia jual tidak mengandung bahan nonhalal. Ia pun berambisi hasil uji laboratorium dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo segera terbit sebagai bahan klarifikasi.
"Harapannya hasilnya hasilnya bisa sigap keluar. Jadi kita sigap beritahu ke media, ke masyarakat, pelanggan-pelanggan kita biar bisa menanam kepercayaan lagi ke kita," kata dia.
(fra/syd/fra)
[Gambas:Video CNN]
7 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·